
Tak Mempan Lawan Virus Kraken, Izin Obat Covid Ditarik

Jakarta, CNBC Indonesia - Izin obat Covid-19 ditarik dari pasaran oleh badan pengawas obat Amerika Serikat (FDA). Obat tersebut bernama Evusheld, ia dinilai tak manjur melawan penularan varian baru virus Corona yang super menular.
Langkah dari FDA membuat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengimbau agar orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah mengambil tindakan preventif untuk menghindari Covid-19 subvarian Omicron.
CDC mengungkapkan tindakan pencegahan ini termasuk mengenakan masker berkualitas tinggi dan menjaga jarak sosial jika tidak memungkinkan untuk menghindari ruangan yang ramai.
FDA menarik otorisasi Evusheld, pada Kamis (26/1/2023) waktu setempat. Evusheld sendiri merupakan suntikan antibodi kombinasi yang diambil oleh orang dengan sistem kekebalan yang lemah sebagai lapisan perlindungan tambahan untuk mencegah infeksi Covid.
Evusheld disebut tidak efektif melawan 95% subvarian Omicron yang beredar di AS. Termasuk subvarian XBB yang sekarang menyebabkan 64% kasus baru, serta keluarga BQ yang bertanggung jawab atas 31% infeksi yang dilaporkan, demikian menurut CNBC International, dikutip Selasa (31/1/2023).
Meskipun memang sebagian besar masyarakat AS telah kembali pada rutinitas biasa sehari-hari setelah kasus infeksi Covid-19 berangsur turun di negara itu. Tetapi orang dengan sistem kekebalan yang lemah punya risiko lebih tinggi terkena penyakit parah karena mereka tidak memiliki respons kekebalan yang kuat terhadap vaksin.
Sehingga CDC mengungkapkan, penting bagi orang dengan kekebalan lemah untuk mendapatkan vaksin Covid beserta booster-nya untuk menangkal penyakit penyerta jika terinfeksi Covid-19.
"Jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah dan mengalami gejala Covid, Anda harus menjalani tes sesegera mungkin dan menerima pengobatan dengan antivirus dalam lima hingga tujuh hari," jelas CDC.
Masyarakat dengan kekebalan lemah tersebut termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah termasuk pasien kanker yang menjalani kemoterapi, pasien transplantasi organ yang minum obat untuk transplantasi, dan orang dengan infeksi HIV lanjut, dan mereka yang lahir dengan defisiensi imun.
Selain itu CDC mengungkapkan, tindakan preventif tersebut juga perlu dilakukan oleh 7 juta orang dewasa di AS yang memiliki kondisi seperti kanker, yang mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peringatan Epidemiolog, Omicron Kraken Bisa Rusak Organ!