Bukti Twitter Ditinggalkan Pengiklan Saat Elon Musk Masuk
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak pengiklan akhirnya memotong pengeluaran perusahaannya untuk Twitter. Ini terjadi setelah miliarder dan pengusaha Elon Musk resmi membeli raksasa media sosial tersebut pada Oktober 2022 lalu.
Pathmatics memperkirakan 14 dari 30 pengiklan teratas Twitter menghentikan semua iklannya setelah transaksi pembelian saham Twitter oleh Elon Musk tersebut. Sementara itu, 4 pengiklan memangkas pengeluarannya di kisaran 92% hingga 98,7% dari minggu sebelum akuisisi hingga akhir tahun lalu, dikutip dari Reuters, Jumat (20/1/2023).
Dalam laporan yang sama, belanja iklan 30 perusahaan teratas turun 42% secara keseluruhan. Angkanya menjadi US$53,8 juta untuk bulan November dan Desember, meski ada peningkatan belanja pada enam perusahaan.
Pathmatics mencatat, ada kemungkinan pengeluaran lebih tinggi pada beberapa merek. Ini terjadi apabila Twitter menawarkan insentif pada mereka.
Reuters menuliskan pihak Twitter tidak menanggapi sejumlah permintaan komentar.
Sebelumnya pada November lalu, Musk memahami soal penarikan diri para pengiklan dari Twitter. Dia paham jika pengiklan "ingin memberikannya waktu sebentar".
"Cara terbaik untuk melihat bagaimana hal-hal berkembang [di Twitter] hanya dengan menggunakan Twitter," ucapnya saat itu.
Sementara itu, The Information, yang mengutip laporan rapat staf Twitter pada Rabu kemarin, melaporkan pendapatan Q4 Twitter ambles 35% secara tahunan (year-on-year). Penyebabnya, tidak lain adalah karena ada penurunan pada iklan dalam platform.
Menurut Pathmatics, masalah ini akan berlanjut pada tahun 2023 menyusul mundurnya merek konsumen teratas.
Twitter juga tak tinggal diam ditinggal para iklan. Perusahaan memperkenalkan sejumlah inisiatif untuk mengembalikan mereka ke dalam platform.
Salah satunya adalah penawaran sejumlah iklan gratis. Selain itu Twitter juga mencabut larangan iklan politik dan memberikan lebih banyak kontrol perusahaan pada posisi iklannya.
"Itu benar-benar insentif yang luar biasa. Sejujurnya, saya belum pernah melihat insentif semacam itu dari pengiklan manapun," kata pemilik biro iklan Hite Digital Miami, Molly Lopez.
(npb/wia)