CNBC Indonesia
FOTO INTERNASIONAL

3.000 Tahun Tertutup Hutan, 1.000 Rumah Suku Maya Terkuak

Reuters,  CNBC Indonesia
19 January 2023 20:24
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)

Sebuah bagian pondasi dari permukiman Suku Maya yang berusia sekitar 3.000 tahun ditemukan oleh para ilmuwan dari sejumlah institusi asal Amerika Serikat, Guatemala, dan Prancis menemukan hampir 1.000 pemukiman suku Maya yang sebelumnya tersembunyi ditengah hutan lebat di Guatemala Utara dan Meksiko Selatan di Peten, Guatemala, pada selasa (17/1/2023). (REUTERS/Josue Decavele)

Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)

Pemukiman kuno itu ditemukan di Guatemala utara melalui pemindaian laser LIDAR (Light Detection and Ranging) dari udara. Dari hasil yang dilihat oleh peneliti, ditemukan bahwa area pemukiman kuno suku Maya ternyata sangat luas. Bangunan dan strukturnya membentang sekitar 1.683 kilometer persegi dari Mirador-Calakmul Karst Basin (MCKB) dan sekitarnya. (REUTERS/Josue Decavele)

Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)

Para ilmuwan menduga bahwa tempat-tempat tersebut ditinggali sekitar 1.000 SM sampai 250 SM. Mereka berpendapat, pemukiman itu cukup padat penduduk. Hal itu dibuktikan lebih lanjut soal bagaimana tempat-tempat Mesoamerika awal itu dihuni. (REUTERS/Josue Decavele)

Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)

Penemuan tempat tinggal suku Maya ini ternyata tak cuma mencakup rumah penduduk. Ada lapangan olahraga, pusat keagamaan, pusat seremonial, sampai jaringan jalan lintasan dan kanal. (REUTERS/Josue Decavele)

Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)

"Banyak dari pemukiman ini menunjukkan hubungan politik/sosial. geografis dengan pemukiman terdekat lainnya, dan menunjukkan keterkaitan setidaknya 417 kota kuno, kota kecil, dan desa dengan batas-batas yang jelas," tulis para peneliti dalam publikasi ilmiah mereka, seperti dikutip melalui Science Alert. (REUTERS/Josue Decavele)

Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)

Koneksi antartitik tempat tinggal memperlihatkan bahwa pemukiman-pemukiman itu adalah bagian dari negara yang mirip kerajaan. Para ilmuwan memprediksi, ideologi dan pandangan politik yang sama pernah ada di banyak situs yang baru terungkap. Menurut para peneliti, pemukiman kuno tersebut dulunya membutuhkan banyak keterampilan. Seperti produsen kapur, spesialis mortir dan penggalian, teknisi litik, arsitek, bahkan juga penegak hukum dan pejabat agama. (REUTERS/Josue Decavele)
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)
Pemandu komunitas Manuel Centeno mengamati bagian dekorasi Popol Vuh di situs arkeologi El Mirador di mana tim dari yayasan penelitian antropologi FARES Guatemala telah mengungkapkan dalam studi teknologi tinggi baru bahwa hampir 1.000 pemukiman Maya kuno, termasuk 417 situs yang sebelumnya tidak dikenal dihubungkan oleh yang mungkin merupakan jaringan jalan raya pertama di dunia, tersembunyi di balik hutan lebat Guatemala utara dan Meksiko selatan, di Peten, Guatemala, 17 Januari 2023. (REUTERS/Josue Decavele)