Resesi 2023, Nasib Content Creator Merana

Tech - Redaksi, CNBC Indonesia
11 January 2023 18:00
REFILE - CLARIFYING CAPTION Silhouettes of mobile users are seen next to a screen projection of Instagram logo in this picture illustration taken March 28, 2018.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri kreator konten (content creator) beserta infrastruktur teknologi di belakangnya atau kerap disebut "Creator Economy" menjadi lahan yang melejit sejak kemunculan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok. Namun, resesi 2023 diprediksi akan membuat industri ini tak lagi "seksi".

Menurut laporan Big Technology, Creator Economy bakal mengalami keterpurukan di masa ekonomi sulit. Pasalnya, profesi content creator yang tumbuh subur membuat persaingan di dalamnya semakin ketat.

Content creator yang masih bisa bertahan hanya mereka yang tergabung dalam "top 1% kreator", alias yang memang sudah punya basis pengikut dalam jumlah besar dan reputasi mentereng. Kreator tier menengah bakal lebih sulit menanjak.

Ketika kreator tier menengah susah bertumbuh, maka startup yang membantu menyuburkan ekosistem itu pun akan susah scale up. Misalnya saja Linktree yang menyediakan layanan tautan di profil media sosial kreator konten (link-in-my-bio).

Pada awal 2022, valuasi Linktree berhasil mencapai US$1,3 miliar (Rp 20 triliun) berkat beberapa seri pendanaan. Namun, di masa mendatang, agaknya bisnis Linktree akan menantang.

"Orang-orang punya waktu terbatas untuk mengonsumsi banyak konten. Para kreator konten harus menjadi yang terbaik, atau masuk di beberapa jajaran teratas, untuk punya ruang berkembang," kata CEO Morning Brew, Austin Rief, dikutip dari Big Technology, Rabu (11/1/2023).

"Sangat sulit untuk masuk jajaran 37 kreator keuangan terbaik," ia mencontohkan.

Industri memprediksi bahwa nilai total untuk Creator Economy bakal mencapai US$104,2 miliar atau setara Rp 1.611 triliun. Angka itu memang terdengar banyak, sebab digabung dengan nilai investasi di startup yang mendukung bisnis kreator seperti Linktree.

"Mungkin nilai investasi yang diberikan ke startup-startup itu tak akan kembali modal," kata laporan Big Technology.

Pendanaan untuk startup yang fokus ke content creator terus merosot sepanjang 2022. Ada 58 putaran pendanaan dengan nilai US$343 juta di kuartal pertama 2022.

Angka itu turun menjadi 42 putaran pendanaa dengan total US$336 juta pada kuartal kedua, dan terakhir merosot ke 19 putaran pendanaan bernilai US$110 juta, dikutip dari TechCrunch.

Seiring dengan popularitas algoritma TikTok yang membuat konten apa saja bisa mendadak trending tanpa harus punya basis pengikut yang besar, mengumpulkan pendapatan yang stabil bagi content creator akan semakin sulit. Faktor ini juga menambah tekanan bagi kreator dan platform yang mendukung mereka.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Investor Kripto, Simak Pelajaran Berharga dari Kim Kardashian


(tib)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading