
HP Mahal 'Jualan' Refresh Rate 120Hz, Apa Gunanya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan smartphone menjadikan spesifikasi refresh rate sebagai salah satu "bahan jualan". Umumnya, refresh rate yang sering ditemui pada HP adalah 60Hz, 90Hz, atau 120Hz.
Semakin tinggi angkanya, maka performa tampilan layar diyakini bakal lebih mulus untuk main game atau scrolling media sosial. Lantas, sebenarnya apa itu refresh rate? Apakah refresh rate tinggi selalu berbanding lurus dengan pengalaman yang lebih baik?
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa tampilan layar pada HP akan selalu berubah-ubah (dinamis). Konten visual muncul dengan mulus pada layar HP pengguna karena setiap pikselnya diperbarui secara konstan.
Perlu dicatat, pembaruan tersebut dilakukan dalam interval yang teratur alias tidak random. Nah, interval pembaruan itulah yang kemudian dinamakan "refresh rate".
Gampangnya, refresh rate mengukur periode waktu setiap kali tampilan HP diperbarui. Satuan pengukurannya menggunakan Hertz (Hz).
Refresh rate 60Hz berarti tampilan layar diperbarui 60 kali setiap detik. Prinsip serupa juga diimplementasikan pada refresh rate 90Hz, 120Hz, dan seterusnya.
Jadi, tak heran jika deretan flagship seperti iPhone 14 Pro, seri Samsung Galaxy S22, seri Oppo Find X5, seri Xiaomi 12, dan sebagainya, mengusung tampilan layar dengan refresh rate 120Hz.
Artinya, pembaruan layar tersebut 2 kali lebih cepat dibandingkan refresh rate 60Hz dan 4 kali lebih cepat dibandingkan refresh rate 30Hz.
Pembaruan layar yang lebih cepat juga biasanya berbanding lurus dengan latensi yang lebih rendah. Jadi, pengalaman layar nge-lag harusnya jauh berkurang pada HP dengan refresh rate 120Hz.
Boros Baterai
Akan tetapi, refresh rate tinggi seperti 120Hz yang membuat tampilan layar lebih mulus dan tajam memiliki konsekuensi, yakni boros baterai.
Pengujian AndroidAuthority pada OnePlus 7 Pro memperlihatkan pemakaian baterai yang berbeda jauh ketika menyetel refresh rate 90Hz dan 60Hz. Di 90Hz, waktu browsing-nya 200 menit lebih singkat ketimbang menggunakan refresh rate 60Hz.
Selain itu, di Galaxy S20 Ultra, penyetelan refresh rate 120Hz lebih boros 9 persen baterai ketimbang mengaktifkan refresh rate 60Hz.
Untuk itu, pabrikan HP pun menghadirkan teknologi yang disebut adaptive refresh rate. Maksudnya, refresh rate bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan sehingga tidak terlalu boros. Bahkan, beberapa HP seperti Samsung Galaxy S22 punya fitur adaptive refresh rate untuk minimum 1Hz sampai maksimum 120Hz.
Kesimpulan
Refresh rate memang menjadi salah satu aspek yang patut dilihat ketika hendak beli HP dan mendambakan performa layar mumpuni. Namun, ini bukan satu-satunya indikator penentu.
Tingkat kecerahan (brigthness), kontras, gamut, temperatur warna, kapabilitas HDR, serta resolusi layar merupakan faktor-faktor lain yang sama pentingnya.
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Samsung Galaxy S23 Punya Fitur Khusus Buat Gelap-gelapan