Pendiri Netflix, dari Kang Sewa DVD jadi Raja Streaming

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 January 2023 17:30
Netflix CEO Reed Hastings (REUTERS/Steve Marcus) Foto: Netflix CEO Reed Hastings (REUTERS/Steve Marcus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Reed Hastings, pendiri dan CEO Netflix, harus melewati jalan berliku untuk mencapai posisinya saat ini. Pria yang menurut Forbes memiliki kekayaan US$3,1 miliar (Rp 48,4 triliun) itu awalnya membangun bisnis rental DVD.

Dia mendirikan Netflix tahun 1997 dengan konsep sewa DVD via sistem online. Mekanismenya sederhanya, pengguna yang berlangganan bisa memilih DVD yang hendak di sewa melalui internet. Kemudian, Netflix akan mengirimkan DVD tersebut melalui jasa pengiriman pos.

Jika ditanya bagaimana ide awal Netflix berdiri, ada beberapa versi yang beredar. Hastings menjelaskan, ide Netflix berasal dari pengalaman pribadinya didenda ketika menyewa DVD "Apollo 13" di sebuah rental film Blockbuster. Kala itu, dendanya mencapai US$ 40 atau saat ini sekitar Rp 624 ribuan, dikutip dari CNBC Internasional.

Namun, hal ini dibantah rekan Hastings yang sama-sama mendirikan Netflix, Marc Randolph. Menurut dia, Hastings sengaja mendramatisir cerita soal denda tersebut agar lebih menarik di mata publik.

Randolph hengkang dari Netflix pada 2002, sebelum Netflix menjadi aplikasi video-on-demand seperti saat ini. Menurut dia, ide Netflix muncul sesimpel karena ia dan Hastings ingin membuat platform semacam Amazon.com, tetapi khusus untuk film dan serial televisi. 

Berbuah Manis

Berikutnya cerita bergulir seperti yang sudah diketahui semua. Netflix sukses besar dan memiliki ratusan ribu pelanggan. Perusahaan itu pernah mencoba menawarkan ke Blockbuster tahun 2000, namun ditolak.

Tapi tak butuh waktu lama, lima tahun kemudian Netflix tumbuh kian berkembang. Kala itu pelanggananya mencapai 4,5 juta.

Netflix berubah menjadi layanan streaming berbasis online tahun 2007. Pada 2010 atau tiga tahun berselang, perusahaan telah mengantongi 16 juta pelanggan.

Sementara itu bertahun-tahun kemudian, Netflix telah memiliki lebih dari 200 juta pelanggan. Tahun 2022 lalu sempat berjumlah 220,7 juta pelanggan, meski harus kalah dari pesaingnya Disney dengan 221,1 juta pelanggan.

Bukan hanya menyiarkan konten yang sudah ada, Netflix diketahui juga memproduksi konten original sendiri. Sejumlah serial dan film buatan Netflix itu juga ternyata sukses besar di berbagai negara, termasuk House of Cards, Money Heist, The Queens Gambit.

Sebagai salah satu raksasa streaming saat ini, Netflix juga meraup sempat merasakan kenaikan saham hingga hampir 10.000% pada tahun 2015 dibandingkan saat IPO tahun 2002 lalu.

Kehidupan Sebelum Netflix

Hastings berasal dari Amerika Serikat (AS). Dia lahir di Boston, Massachusetts pada 8 Oktober 1960.

Dia merupakan lulusan sarjana matematika di Bowdoin College. Semasa kuliah dia gabung mengelola klub untuk mahasiswa yang hobi memanjat gunung dan bermain kano.

Hastings menjadi sukarelawan Peace Corps setelah lulus. Di sana dia mengajar matematika di SMA di Swaziland dan mengatakan pengalamannya sebagai kombinasi bertualang dan pengabdian diri ke masyarakat.

Setelah itu, dia kembali ke AS dan melanjurkan pendirikan S2 di di bidang artificial intelligence di Stanford.

Tahun 1991, menjadi langkah pertamannya masuk ke dunia bisnis. Dia mendirikan Pure Software, yang menjual perangkat debugging bagi para teknisi komputer. Pendapatan perusahaannya ini naik berkali lipat setiap tahun, membuatnya naik pangkat menjadi CEO di perusahaan tersebut. Hingga akhirnya nasib membawanya sebagai pendiri Netflix pada 1997.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bos Netflix Tiba-tiba Mengaku Salah, Ada Apa?


(tib)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading