Letusan Gunung Tonga Sembur Jutaan Ton Air ke Luar Angkasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga di Samudra Pasifik yang terjadi Januari 2022, terjadi begitu dahsyat sehingga mengirim uap air dalam jumlah besar ke luar angkasa.
Menurut penelitian yang baru dirilis awal pekan ini, menyatakan bahwa sebuah gunung berapi meluncurkan air di luar atmosfer belum pernah diamati oleh para ilmuwan.
Studi ini menggarisbawahi sifat letusan yang luar biasa keras dan menyoroti risiko yang lebih luas dari gunung berapi bawah laut.
Pengamatan satelit menunjukkan bahwa letusan yang terjadi 15 Januari mendorong uap air 93 mil dari permukaan planet, melewati batas ruang angkasa pada 100 kilometer, atau sekitar 62 mil.
![]() |
Bahkan letusan ini mengirim sebanyak 4 juta metrik ton uap air ke luar atmosfer.
"Ini benar-benar acara yang unik," kata Larry Paxton, seorang ilmuwan di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Laurel, dikutip dari Washington Post, Rabu (14/12/2022).
"Dalam 20 tahun kami telah melakukan pengamatan, kami belum pernah melihat yang seperti ini." lanjut Paxton.
Peristiwa ini menarik perhatian para ilmuwan yang menggunakan satelit untuk memantau cuaca antariksa. Mereka melacak cuaca antariksa karena adanya risiko bencana badai Matahari diprediksi mengirimkan segumpal partikel bermuatan ke Bumi.
Badai Matahari ini berpotensi berinteraksi dengan medan magnet Bumi dengan cara yang dapat merusak satelit di orbit, bahkan memengaruhi jaringan listrik di permukaan.
Tepat sebelum letusan gunung berapi, dan murni kebetulan, badai matahari berukuran sedang telah mengirimkan semburan partikel bermuatan ke Bumi. Tetapi gunung berapi memiliki efek yang lebih kuat pada ionosfer, menurut Claire Gasque, seorang kandidat doktor dalam fisika ruang angkasa di University of California di Berkeley.
Di antara efek yang mengejutkan, Arus yang dikenal sebagai elektrojet ekuator, yang biasanya mengalir dari barat ke timur di ionosfer, berbalik arah.
"Ini adalah badai [matahari] sedang versus gunung berapi yang sangat kuat. Jadi bukan berarti gunung berapi akan selalu menang," kata Gasque.
Data tersebut dapat membantu para ilmuwan meningkatkan pemahaman mereka tentang cuaca antariksa. Letusan ini dinilai menjadi peristiwa yang baik untuk membantu ilmuwan memahami apa yang dapat dilakukan oleh ledakan energi impulsif yang tiba-tiba di atmosfer bawah terhadap lingkungan antariksa, yang diharapkan akan terjadi.
"Bisa meningkatkan kemampuan prediksi cuaca luar angkasa di masa depan." tuturnya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
