Mau Beli iPhone untuk Hadiah Natal? Ada Kabar Buruk Nih!

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 09/12/2022 13:40 WIB
Foto: Seorang pengunjung memegang iPhone 14 baru di acara Apple di kantor pusat mereka di Cupertino, California, Amerika Serikat, Rabu (7/9/2022). (REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan pegawai Apple di Australia bersiap untuk mogok kerja. Aksi ini bisa memukul penjualan iPhone jelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Aksi mogok kerja selama dua hari oleh 200 dari 4.000 pegawai Apple di Australia menimbulkan masalah baru untuk distribusi dan penjualan iPhone. Ketersediaan iPhone 14, model ponsel terbaru Apple, sudah terganggu oleh gejolak buruh pabrik Apple di China.

Angoota Serikat Pekerja Ritel dan Makanan Cepat Saji (RAFFWU) meminta agar Apple memperbaiki pembagian kerja dan jam kerja, melarang kerja dua hari di akhir pekan, serta menyepakati kenaikan gaji tahunan.


"Mogok Natal adalah cara anggota kita untuk merebut kembali waktu mereka dengan keluarga dan teman pada saat manajemen terus menerus menolak memberikan hak pembagian kerja yang paling dasar," kata Sekretaris RAFFWU Josh Cullinan kepada Reuters, dikutip Jumat (9/12/2022).

Upaya untuk bernegosiasi gagal karena Apple menolak untuk bertemu dengan serikat hingga Februari. Pegawai yang mogok kerja akan meninggalkan outlet penjualan Apple pada pukul 3 sore pada 23 Desember dan tidak bekerja sepanjang malam Natal.

Malam Natal biasanya adalah periode penjualan tertinggi untuk produk Apple seperti iPhone, jam pintar, dan lainnya.

Mogok kerja ini akan berlangsung di seluruh Australia. Namun, dampak paling besar bakal terasa di Brisbane, Adelaide, dan Newcastle tempat RAFFWU punya anggota paling banyak.

Sebelumnya, pekerja Apple di Maryland, Amerika Serikat, juga telah membentuk serikat. Mereka telah menggelar aksi mogok kerja pada Oktober.

RAFFWU sebelumnya juga telah menggelar aksi lainnya di Australia, yaitu larangan perbaikan iPhone dan Apple di jam tertentu, larangan memakai t-shirt perusahaan, dan larangan membuka pintu di toko.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat