Dulu Karyawan Dibajak Startup, Ini Nasihat CEO ke Korban PHK

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 November 2022 08:40
Business concept with copy space. Office desk table with pen focus and analysis chart, computer, notebook, cup of coffee on desk.Vintage tone Retro filter, selective focus. (Freepik)
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Martyn Terpilowski, pendiri Bhumi Varta Technology, ikut angkat bicara soal badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi belakangan ini. Dia berpesan untuk para korban PHK startup untuk menerima kenyataan baru di pasar tenaga kerja.

Terpilowski mengatakan bahwa perusahaannya berjuang untuk tetap memberikan banyak hal bagi pegawainya selama pandemi. Mulai dari asuransi kesehatan swasta, gaji bersih, kenaikan gaji, dan tunjangan semua hingga lingkungan kerja yang baik.

Namun ternyata pada awal tahun ini banyak orang yang mulai pergi pindah perusahaan. Banyak dari mereka yang mengambil penawaran gaji dengan nilai fantastis dari para startup.

"Orang-orang tahu saya adalah kritikus besar pada seluruh sektor yang tidak pernah mendapatkan untung, tetapi para pegawai dengan senang mengambil pasar gaji yang ada, hingga sekarang," kata dia.

Kondisi tersebut diakuinya membuat frustasi. Namun Terpilowski mengatakan tak menyalahkan para pegawai tersebut, bahkan masih berteman dengan beberapa di antaranya.

"Kami punya pegawai yang meminta WFH [work from home] seperti yang dilakukan teman-teman mereka lakukan di startup, atau mereka akan pindah. Kami punya kandidat yang datang ke interview, bahkan menolak untuk berdiskusi soal bekerja di kantor," jelas dikutip dari akun LinkedIn-nya, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, para pegawai tersebut seperti tidak punya masalah dengan kondisi pasar tenaga kerja saat itu. Perusahaan startup yang punya banyak modal dari investor menawarkan gaji yang tidak bisa ditawarkan oleh perusahaan lain yang beroperasi untuk menghasilkan profit.

"Ini mengganggu seluruh pasar dan memukul perusahaan kecil yang beroperasi dengan kendala keuangan normal, yang tidak pernah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini".

Menurutnya, para korban PHK startup masih punya kesempatan besar untuk bekerja di perusahaan lain, yang disebutnya sebagai kurang trendi. Namun para pegawai perlu menerima perubahan kondisi dan situasi.

Terpilowski kemudian menekankan bahwa loyalitas berlaku ke dua arah. Jika pegawai loyal terhadap perusahaan, perusahaan juga akan loyal ke pegawainya.

"Saya yakinkan Anda, jika Anda memberinya, Anda tidak akan kehilangan pekerjaan Anda," ungkap Terpilowski.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami PHK, Segini Pegawai Startup yang Jadi Korban 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular