PHK 10.000 Orang, Amazon Sudah Punya Robot Pengganti Manusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon menambah panjang daftar raksasa teknologi dunia yang melakukan PHK massal pada 10 ribu pekerjanya. Sebelum itu terjadi ternyata perusahaan telah memperkenalkan robot pengganti pekerja gudang bernama Sparrow.
Amazon memang tak secara gamblang mengatakan robotnya akan bekerja untuk menggantikan peran manusia. Tujuan kehadiran Sparrow untuk meminimalkan tugas berulang dan meningkatkan keselamatan para pekerja dan menyebutnya sebagai 'kemajuan teknologi utama mendukung karyawan', dikutip dari Popsci, Kamis (17/11/2022).
Sparrow akan bekerja untuk identifikasi, memilih serta menangani jutaan item inventaris gudang individual. Robot merupakan kombinasi dari AI, computer vision dan suction-cup 'tangan', serta bisa memilah dan menyortir 65% produk yang dijual melalui situs Amazon.
"Bekerja dengan karyawan kami, Sparrow akan melakukan tugas berulang, memungkinkan karyawan kami memfokuskan waktu dan energi mereka pada hal-hal lain, sambil juga meningkatkan keselamatan," kata pihak Amazon dalam keterangan resminya.
Meski begitu, beberapa pekerja meyakini Sparrow hadir sebagai cara merebut pekerjaan mereka. Mantan karyawan Amazon dan pengatur tenaga kerja saat ini, Mohamed Mire Mohamed juga mengutarakan hal serupa, "Mereka ingin Anda bersaing dengan robot. Mereka ingin semua karyawan bersaing. Tapi siapa yang bisa menang melawan robot?" kata dia kepada Business Insider.
Selain itu kritikus mengatakan kebanyakan otomasi akan mengorbankan posisi manusia di dalam perusahaan. "Alih-alih menyediakan pekerjaan berkualitas tinggi dan mengatasi krisis keselamatan yang diciptakan di gudang dan di jalan, Amazon berinvestasi dengan cara memaksimalkan keuntungan yang merugikan pekerja," juru bicara Athena Coalition.
"Jika Amazon peduli dengan menjaga keamanan pekerja, mereka akan menghentikan penghancuran serikat pekerja, membayar gaji yang layak dan mengakhiri pengawasan invasif dan praktik manajemen hukuman yang menjadi penyebab sebenarnya dari krisis keselamatan perusahaan".
Sebenarnya bukan kali ini saja Amazon merilis robot. Perusahaan sudah memasukkan robot dalam tenaga kerjanya sejak 2012, hingga kini sudah ada 520 ribu unit penggerak robot secara global yang melakukan berbagai tugas di gudang.
(npb)