iPhone 14 Pro Laku Keras, Tapi Samsung Jadi Raja Ponsel Dunia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 November 2022 17:05
Banyaknya ruko yang buka dilantai Dasar Blok B9 menjadi tandanya ramai jual beli para pedagang, ketika menelusuri lebih dalam lagi hanya beberapa pembeli saja yang keluar masuk mall Thamrin City, Jakarta Pusat. Diakuinya, sebagai pedagang grosir pakain dewasa, Andri tidak bisa meraup keuntungan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Keuntungan yang kami peroleh paling cuma 5%. Beda dengan keuntungannya dengan tahun sebelumnya deh,” katanya.

Kelesuan penjual pakain jadi ini juga di alami Iwan (40 tahun). Pemilik Toko Nadira, Blok C3 Lantai 3 Thamrin City ini menyatakan omset tokonya mengalami penurunan yang tajam pada tahun ini.
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung menduduki peringkat teratas pasar smartphone global pada kuartal III-2022. Ini terjadi meski pertumbuhan tahunan perusahaan menurun dan penjualan iPhone 14 Pro terbaru laku keras di pasaran.

Laporan Canalys menyebutkan pengiriman Samsung pada Q3-2022 mencapai 64,1 juta atau turun dari 69,4 juta pada Q3-2021. Market share Samsung masih sama 22%, namun pertumbuhan tahunannya tercatat -8%.

Sementara itu Apple berada di peringkat kedua dan menjadi satu-satunya vendor yang bertumbuh positif secara tahunan sebanyak 8%. Pengiriman perangkat naik dari 49,2 juta unit pada Q3-2021 menjadi 53 juta unit pada periode yang sama tahun ini.

Analis Riset Canalys, Runar Bjorhovde mengatakan kinerja segmen kelas atas jadi satu-satunya sorotan kuartal ini. Salah satunya iPhone 14 Pro dan Pro Max yang disebut berkontribusi pada ASP (Average Selling Price).

"Apple mencapai pangsa pasar Q3 tertinggi, didorong oleh iPhone 13 dan seri iPhone 14 yang baru diluncurkan. Popularitas iPhone 14 Pro dan Pro Max khususnya akan berkontribusi pada ASP yang lebih tinggi dan pendapatan yang stabil untuk Apple," kata Bjorhovde, dikutip dari laman resmi Canalys, Rabu (2/11/2022).

"Pada Android, Samsung memperbarui portofolio perangkat lipat dan meningkatkan inisiatif pemasarannya secara signifikan untuk membangkitkan minat dan permintaan akan produk unggulan barunya. Permintaan kelas menengah ke bawah telah terpukul menyulitkan vendor bernavigasi pada segmen yang kompetitif".

Sementara itu Xiaomi mengirimkan 40,5 juta unit perangkat pada Q3-2022. Jumlah itu menurun 44% dari Q3-2021 dan pertumbuhannya -8%.

Oppo dan Vivo berada di urutan ke-4 dan 5 dengan masing-masing pengiriman Q3-2022 sebanyak 28,5 juta unit dan 27,4 juta unit. Jumlahnya juga menurun yakni 36,7% dan 34,2% dan pertumbuhan keduanya juga anjlok, yakni Oppo -22% dan -20% pada Vivo.

"Xiaomi berhasil memanfaatkan skala globalnya dengan lini produk yang diperbarui untuk mengimbangi penurunan pasar dalam negerinya. Oppo dan Vivo masih terpengaruh pada penurunan pasar China, namun keduanya menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kecil," jelasnya.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apple dan Xiaomi Merana, Samsung Makin Gas Produksi "Chip"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular