Waresix Ungkap Strategi Bereskan Masalah Old Logistic

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
02 November 2022 11:54
Andree Susanto Founder & Ceo Waresix, dalam acara CNBC Indonesia Awards 2022. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)
Foto: Andree Susanto Founder & Ceo Waresix, dalam acara CNBC Indonesia Awards 2022. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Biaya logistik seringkali menjadi hal yang disoroti dalam arus rantai pasok, karena menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi harga barang. Indonesia pun menjadi salah satu negara dengan biaya logistik yang tinggi dan berkontribusi 20-23% pada GDP untuk seluruh rantai nilai.

Founder & CEO Waresix Andree Susanto mengatakan masih banyak ruang perbaikan untuk logistik, terutama yang bisa disokong dari transformasi digital. Menurutnya industri logistik membutuhkan perpaduan teknologi untuk mengatur alur pengiriman barang, sehingga biaya bisa turun dan distribusinya lebih efektif.

"Pada umumnya untuk menyelesaikan sebuah problem dunia logistik saya yakni the old logistics, kebanyakan orang berpikir di transaksi level. Jadi harus modular, dengan lebih canggih memberi pengiriman antara offline dan online, ini kunci maju dunia logistik. Jadi end goal bukan hanya fixing the price, tapi juga fix the rhythm," kata Andree dalam Road To CNBC Indonesia Awards, Rabu (2/11/2022).

Waresix menurutnya fokus pada strategi operating system dan operation excellence yang terintegrasi sehingga lebih efisien. Dengan sistem yang dibangun ini, diharapkan rantai pasok dan skala ekonominya bisa meningkat.

"Jadi secara impact ada tiga, meningkatkan produktivitas, mengurangi jejak karbon, dan juga memberikan dampak positif. Dengan operasi yang semakin efisien bisa membantu membantu mengurangi jejak karbon dan efisiensi sumber daya," jelasnya.

Andree mengatakan dalam setahun terakhir penetrasi Waresix meningkat pesat dibandingkan sebelum pandemi. Kini semakin banyak pelaku usaha yang mencoba logistik digital.

"Dari sektor terbanyak (pengguna Waresix) itu cukup sejalan dengan GDP Indonesia, jadi komoditas, agrikultur, elektronik, infrastruktur, otomotif, hingga farmasi," kata Andree.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waresix Sukses Raih Most Inspiring Startup in Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular