Bisnis Cloud Raksasa Teknologi Terseret ke Lubang Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis cloud sejumlah perusahaan besar teknologi Amerika Serikat (AS) ikut terdampak saat menghadapi resesi. Amazon, Microsoft, dan Intel mengatakan pelanggan mulai memotong pengeluaran mereka pada layanan cloud dan pusat data.
Pertumbuhan unit cloud Amazon Web Services (AWS) mengalami penurunan secara konsisten dalam empat kuartal terakhir. Penjualan bersih tumbuh 28% dari Juli hingga September, dibandingkan tahun sebelumnya 39%. Angka itu adalah paling lambat sejak kuartal keempat tahun 2020 dan jauh dari perkiraan analisis sekitar 31%.
Saham Amazon anjlok 12% setelah perusahaan memperkirakan pertumbuhan juga akan melambat selama musim liburan. Serta, menghapus nilai pasarnya US$ 140 miliar.
"Perlambatan pada AWS merupakan tanda yang jelas bisnis mulai memangkas biaya, jadi ini kemungkinan akan lebih menekan laba Amazon di kuartal mendatang," kata analis utama Insider Intelligence, Andrew Lipsman, dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2022).
Bisnis cloud Microsoft Azure juga bernasib sama, yakni turun 35% pada kuartal Juli-September dari 50% dari tahun sebelumnya. Visible Alpha menyebutkan hasil tersebut meleset dari perkiraan yang mengalami peningkatan 36,5%. Seperti Amazon, Microsoft juga memperkirakan pendapatannya akan menurut lagi pada kuartal akhir tahun ini.
Google Cloud Alphabet mengalami pertumbuhan 38% dalam kuartal yang sama. Namun angka itu jauh dari yang perusahaan dapatkan pada tahun sebelumnya sebesar 45%.
Menurut spesialis riset YipitData, Matt Wegner, pelambatan pertumbuhan ketiganya dilihat sejak April dan akhirnya terus berlanjut. Eropa, yang mengalami inflasi mendekati 10%, disebut sebagai sumber kelemahan bisnis tersebut.
Intel juga ikut mengalami penurunan pendapatan. Perusahaan yang membuat chip untuk pelanggan pusat data termasuk AWS mengatakan pendapatan kuartalnya anjlok 27% dan laba hampir habis.
Bos perusahaan Pat Gelsinger mengatakan bisnisnya dirugikan sebagian besar karena permintaan yang lemah dari pelanggan perusahaan China.
[Gambas:Video CNBC]
Google Down, Dunia Digital Gulita
(npb/wia)