Menambang Asteroid Bukan Sekadar Mimpi, Ini Buktinya!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 October 2022 12:55
Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)
Foto: Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penambangan luar angkasa bukan lagi omongan belaka. Sejumlah perusahaan juga bermunculan di sektor ini salah satunya adalah TransArta Corporation.

Namun menambang di antariksa bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu, usaha jangka panjang, serta investor yang memiliki kesabaran tingkat tinggi.

"Jika kita harus mengembangkan kendaraan penambangan asteroid skala penuh hari ini, kita akan membutuhkan beberapa ratus juta dolar untuk melakukannya menggunakan proses komersial. Akan sulit untuk meyakinkan komunitas investasi bahwa itu merupakan hal benar untuk dilakukan," kata presiden dan CEO TransArta, Joel Sercel, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (11/10/2022).

"Dalam ekonomi saat ini serta ekonomi waktu dekat, beberapa tahun ke depan, tidak masuk akal mengejar logam mulia di asteroid. Alasannya adalah biaya mencapai dan dari asteroid sangat tinggi jadi jauh melampaui nilai apapun yang Anda manfaatkan dari asteroid".

TransArta pada awalnya akan berfokus pada penambangan asteroid untuk air, yakni membuat roket propellant. Namun pada akhirnya menambang 'semua yang ada di tabel periodik.

Kembali Sercel menekankan pendanaan menjadi masalah terbesar untuk melakukan penambangan. Namun dengan tantangan-tantangan itu, dia meyakini bisa meluncurkan misi dalam 5-7 tahun lagi.

"Dalam hal timeline penambangan asteroid, untuk kami, masalah terbesar adalah pendanaan. Jadi bergantung pada seberapa cepat kita bisa menskalakan bisnis ke dalam usaha lain ini dan lalu mendapatkan pengalaman rekayasa praktis sistem operasi yang memiliki semua komponen sistem penambangan asteroid. Namun kami bisa meluncurkan misi asteroid dalam jangka waktu 5-7 tahun lagi," jelasnya.

AstroForge, perusahaan lain yang ikut meramaikan sektor ini, berdiri tahun 2022 dan didirikan oleh mantan insinyur SpaceX dan Virgin Galactic. Perusahaan ini percaya akan ada uang yang dihasilkan dari hasil menambang asteroid untuk logam mulia.

AstroForge berencana menambang dan memurnikan logam ini di luar angkasa serta membawanya ke Bumi untuk dijual. Soal biaya, AstroForge akan berusaha menekan dengan melampirkan muatan permurnian ke satelit yang ada dan meluncurkannya dengan roket SpaceX.

"Orang-orang sebelum kami, Planetary Resources dan DSI (Deep Space Industries) harus membeli seluruh kendaraan. Mereka harus membangun satelit yang jauh lebih besar dan lebih mahal, membutuhkan suntikan modal besar. Saya pikir itu kejatuhan terakhir dari kedua perusahaan," jelas Co Founder dan CEO AstroForge, Matt Gialich.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular