Badai PHK Startup Hantam Dunia, Calon Investor IKN Juga Kena

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tak kunjung usai. Bahkan perusahaan raksasa global pun juga mengalami masa ini seperti TikTok dan Netflix. Investor kelas kakap seperti SoftBank pun juga terdampak.
Beberapa di antaranya menyalahkan situasi ekonomi global yang kini sedang terjadi, sementara lainnya mengatakan melakukan efisiensi perusahaan.
Berikut ini daftar startup global yang sejauh ini telah mengambil langkah PHK, dirangkum CNBC Indonesia, Rabu (5/10/2022).
1. TikTok
Laporan Wired menyebutkan sejumlah karyawan akan kehilangan pekerjaan dan dijadwalkan diundang ke bagian SDM perusahaan pada Juli lalu. Kebijakan PHK dan penutupan beberapa peran kosong terjadi di Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Inggris.
David Ortiz, salah satu karyawan eksekutif awal di luar China, mengumumkan di laman Linkedin-nya meninggalkan perusahaan. Alasan perannya dihilangkan akibat bagian dari upaya reorganisasi yang jauh lebih besar.
Juru bicara Tiktok, Anna Sopel mengatakan perusahaan sering melakukan penyesuaian pada stafnya. Ini dilakukan perusahaan dalam rangka mendukung tujuannya.
"Ada sejumlah kecil peran pada tim operasi dan pemasaran yang berubah fokus, yang tidak bisa disebut 'restrukturisasi seluruh perusahaan'," kata dia. Namun Sopel menolak menjelaskan soal Ortiz yang merujuk pada upaya reorganisasi lebih besar.
2. Netflix
![]() |
Pada bulan Juni, Netflix kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Kali ini, 3% dari total pegawai atau sekitar 300 orang dirumahkan.
Netflix mengumumkan kebijakan PHK dalam pernyataannya kepada publik. "Hari ini, kami dengan sedih harus melepas sekitar 300 karyawan," kata juru bicara Netflix seperti dikutip TechCrunch.
Netflix harus mengambil kebijakan PHK untuk menyesuaikan biaya operasional dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan. "Kami berterima kasih atas segala hal yang mereka telah lakukan untuk Netflix dan kami akan bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi ini."
Pada Mei, mereka mengumumkan PHK atas 150 karyawan. Sebelumnya pada April, Netflix juga merumahkan sebagian dari tim redaksi Tudum, unit bisnis media Netflix yang baru diluncurkan pada Desember 2021.
3. Shopee
Perusahaan e-commerce ini melakukan PHK di banyak negara, sebut saja Indonesia, Taiwan, Filipina dan Thailand.
Kinerja keuangan yang terganggu oleh kondisi perekonomian, memaksa Shopee melakukan efisiensi besar-besaran. Anak usaha Sea Group ini juga menutup kantornya di sejumlah negara Amerika Latin. Laporan Reuters mengutip tiga sumber mengatakan perusahaan menutup operasional lokal di Cile, Kolombia, dan Meksiko, kemudian menutup seluruh layanan di Argentina.
Shopee telah mengumumkan PHK karyawan di Indonesia pada Senin (19/9). Kabarnya, 3% dari karyawan Shopee Indonesia terkena imbas langkah efisiensi tersebut.
Langkah efisiensi ini ini disampaikan oleh Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira. "Dengan berat hati, Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawan," katanya lewat siaran pers.
Sementara di Thailand, sekitar 10% karyawan Shopee di negara itu akan diberhentikan. The Thaiger melaporkan diperkirakan ada 100 karyawan yang terdampak keputusan itu.
PHK ini terjadi belum lama setelah keputusan serupa terjadi pada 300 pekerja di ShopeeFood dan ShopeePay di Thailand bulan Juni lalu.
4. SoftBank
![]() |
Unit investasi SoftBank, perusahaan yang dipimpin oleh Masayoshi Son, telah merumahkan 150 orang. SoftBank adalah investor yang rajin mendanai perusahaan teknologi dengan modal berlimpah. Perusahaan yang pernah merasakan suntikan modal SoftBank, antara lain, adalah Tokopedia, Uber, WeWork, hingga Grab
Son bahkan pernah bertemu Presiden Jokowi dan dikabarkan tertarik mendanai pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan.
5. Microsoft
Microsoft mengumumkan kebijakan PHK atas sekitar 1.800 pegawainya. Tech Crunch yang mengutip Bloomberg, menyatakan bahwa Microsoft mengumumkan "penyesuaian peran dan grup bisnis" setelah akhir tahun fiskal per 30 Juni 2022.
Kebijakan PHK ini dilaporkan memengaruhi 1% dari total pegawai Microsoft, yang saat ini mencapai 180.000 orang, dan tidak spesifik diterapkan di regional atau divisi tertentu.
"Hari ini kami menghapus beberapa posisi di perusahaan, dalam jumlah yang kecil. Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis secara reguler dan harus melakukan penyesuaian struktural," kata Microsoft kepada Bloomberg seperti dikutip dari Tech Crunch.
6. Tesla
Tesla mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 229 karyawan di kantor San Mateo, California, Amerika Serikat (AS).
Jumlah karyawan yang kena PHK lebih besar dari kabar awal yang diungkap Bloomberg bahwa ada 200 karyawan terkena PHK.
PHK ini pun merupakan pemangkasan karyawan terbesar Tesla dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya CNBC International melaporkan Tesla pernah melakukan PHK pada 700 lebih karyawannya pada 2017.
Elon Musk selaku CEO Tesla mengatakan, perusahaan telah kelebihan staf di banyak area. Orang terkaya di dunia itu mengatakan bahwa dia memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi dalam email terpisah kepada para eksekutif, lapor Reuters.
Tesla mempekerjakan hampir 100.000 orang di seluruh dunia pada akhir 2021.
[Gambas:Video CNBC]
Taipan, Investor Gojek, hingga Eks Menteri Bicara PHK Startup
(dem/dem)