Misteri Aplikasi X Milik Elon Musk Usai Akuisisi Twitter

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
05 October 2022 17:45
Tesla and SpaceX Chief Executive Officer Elon Musk listens to a question as he speaks at the SATELLITE Conference and Exhibition in Washington, Monday, March 9, 2020. (AP Photo/Susan Walsh)
Foto: Elon Musk (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah drama panjang, Elon Musk akhirnya resmi membeli Twitter. Namun ada maksud di balik pembelian itu, yakni Musk ingin melakukan percepatan untuk membuat sesuatu misteri yang disebutnya X sebagai aplikasi segalanya.

Miliarder itu mengusulkan untuk melanjutkan dengan tawaran awalnya sebesar US$44 miliar untuk menjadikan perusahaan media sosial itu keluar dari bursa saham Amerika Serikat (AS) atau go private.

"Twitter mungkin mempercepat X 3 hingga 5 tahun, aplikasi segalanya (everything), tapi saya bisa saja salah," katanya dalam tweet, dikutip Rabu (5/10/2022).

Musk menyebut X adalah aplikasi segalanya. Berdasarkan pernyataan dia sebelumnya, layanan itu bisa sangat mirip dengan aplikasi super China WeChat, demikian dikutip dari Finance Yahoo

Meskipun Musk belum mengungkapkan rencananya untuk Twitter, dia mengatakan bahwa layanan tersebut dapat membebani pengguna bisnis dan pemerintah.

Sikap ini berbeda dari sebelumnya, saat miliarder 51 tahun menyatakan enggan membeli Twitter.

Informasi ini didapatkan dalam keterbukaan di bursa saham, dan menjadi tanda berakhirnya pertempuran hukum antara keduanya, dikutip dari Reuters.

Menurut Reuters, Musk mengubah posisinya untuk menghindari berbicara di depan pengadilan dan mengungkapkan ke publik, pembicaraan dan negosiasi dengan investor pendukungnya dalam rencana akuisisi Twitter.

Elon Musk dan Twitter dijadwalkan bertemu dalam persidangan di Delaware's Court of Chancery pada 17 Oktober 2022. Raksasa jejaring sosial itu menginginkan untuk bos Tesla dapat menutup kesepakatan pembelian.

Musk sebelumnya tertarik membeli Twitter. Namun akhirnya kesepakatan itu dibatalkan hingga menyeretnya ke meja hijau.

Alasan pembatalan itu karena Elon Musk mengklaim Twitter membuat pernyataan menyesatkan mengenai jumlah akun bot spam. Pengacara Musk, Skadden Arps Mike Ringler, mengatakan bahwa Twitter belum memenuhi kewajiban kontraknya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Babak Baru Drama Twitter-Elon Musk, Sidang Digelar Oktober

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular