Kiamat Gas Eropa, Mesin Pemburu Partikel Tuhan Mau Dimatikan
Jakarta, CNBC Indonesia - Satu lagi korban dari perang Rusia-Ukraina. Perang yang membuat krisis energi ini memaksa pejabat di laboratorium fisika partikel di CERN sedang merencanakan untuk membatasi hingga mematikan Large Hadron Collider (LHC) tersebut.
"Mengingat konteks saat ini dan sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, CERN sedang menyusun rencana mengurangi konsumsi energinya musim dingin ini, kata juru bicara kelompok itu, Mailys Nicolet, dikutip dari Popsci, Rabu (28/9/2022).
Beberapa orang mengatakan fasilitas yang terletak di perbatasan Prancis-Swiss ini menggunakan listrik sebanyak kota kecil. Ini juga diakui oleh kelompok itu sendiri, dalam setahun bisa mengonsumsi seperti listrik di Jenewa, Swiss.
Fasilitas itu tercatat mendapatkan daya dari jaringan listrik Prancis, lebih dari dua pertiga sumbernya dari fisi nuklir. Ini menjadi yang tertinggi dari negara manapun di dunia.
Bukan hanya mengurangi jejak karbon LHC, tetapi juga membuatnya tidak lagi bergantung dengan bahan bakar fosil impor.
Namun penggunaan di Prancis berlipat ganda saat musim dingin. Sebab rumah-rumah di sana memanfaatkan pemanas listrik, bukan dengan gas seperti negara Eropa lainnya.
Saat ini, ada 32 dari 56 reaktor nuklir Prancis yang dalam perawatan atau perbaikan. Pemerintah setempat berencana memperkuat jaringan listriknya melawan krisis energi dengan mengaktifkan sebagian besar dari reaktor tersebut pada musim dingin.
Jika itu dilakukan CERN akan kehilangan pasokan listrik. Meskipun anggaran sudah ditambal, mungkin masihg tidak cukup untuk membayar tarif reaktor.
Pilihan hibernasi berarti LHC mungkin bisa bertahan hingga bulan pada musim yang lebih hangat. Fasilitas itu berencana untuk mematikannya dari November hingga Maret.
Namun LHC juga menghadapi kemungkinan kerugian saat dimatikan dengan waktu yang tidak terbatas. Jika dimatikan selama satu tahun atau lebih, peralatan seperti deaktor mungkin mulai rusak.
Juru bicara fasilitas mengatakan manajer CERN sedang menjajaki pilihan mereka. Pemerintah Prancis kemungkinan akan memerintahkan LHC tidak beroperasi saat permintaan listrik sedang memuncak, seperti pagi atau sore hari.
LHC dikenal publik sebagai fasilitas tempat ditemukannya partikel sub-atom yang menyerupai boson Higgs dan populer sebagai "partikel tuhan".