
Perusahaan 'Raksasa' Australia Diserang Hacker! Ulah Bjorka?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan telekomunikasi asal Australia, Optus terserang hacker. Chief Executive Optus, Kelly Bayer Rosmarin mengaku, pihaknya akan menghubungi sekitar 10 juta pelanggan yang datanya diretas hacker.
Mengutip laman Reuters, Minggu (25/9/2022), dirinya marah dan menyayangkan terkait adanya oknum yang berasal di luar negeri telah masuk ke database perusahaannya. Oknum tersebut telah membobol informasi pelanggan, alamat rumah, SIM, dan nomor paspor.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu kejahatan siber terbesar di negara Australia sendiri. Sebab sebanyak 9,8 juta akun mungkin bocor. Angka tersebut setara dengan 40% populasi Australia. Namun, pihaknya percaya jumlah data yang dibobol tak sebesar itu.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa jumlah sebenarnya lebih kecil dari itu," ujarnya
Kelly menjelaskan, data korporasi sepertinya aman dari serangan hacker tersebut. Saat ini, pihak kepolisian dan otoritas keamanan siber masih menyelidiki serangan pembocoran data tersebut.
Pihaknya akan mengidentifikasi secara spesifik, pelanggan mana yang telah dibobol datanya dan secara proaktif menghubungi setiap pelanggan dengan menjelaskan yang rinci tentang informasi mereka yang telah dibobol dan diekspos.
"Saya kecewa karena kami tidak dapat mencegahnya, dan saya sangat menyesal," tuturnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Pengguna SIM Card Dibobol, Ini yang Dilakukan Australia