Telkom Beberkan Lima Strategi Utama Genjot Profitabilitas

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 16/09/2022 17:51 WIB
Foto: Dok Telkom

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengungkapkan lima strateginya untuk menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas di tengah ketidakpastian. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan langkah ini juga dilakukan untuk menggenjot keunggulan kompetitif untuk pertumbuhan berkelanjutan dan mempertahankan posisi pemimpin di industri ini.

Sepanjang semester I-2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 72 triliun atau tumbuh 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) dan laba bersih sebesar Rp 39,4 triliun dan Rp 13,3 triliun, masing-masing tumbuh sebesar 4,5% dan 6,9% yoy.

Heri mengatakan perusahaan fokus pada 3 pilar utama bisnisnya. Perusahaan pelat merah ini pun mengukuhkan konektivitas digital untuk meningkatkan arus kas, investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis, serta selektif dalam investasi di layan digital untuk menangkap peluang bisnis dan menciptakan nilai.


"Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan value creation," ungkap Heri dalam siaran resmi, Jumat (16/9/2022).

Dia menambahkan. strategi pertama yakni Fixed & Mobile Convergence (FMC). Telkom memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman pelanggan. Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom dan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional.

Selain itu, dilakukan komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal.

Kedua, strategi Infra Co, yakni inisiatif untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower.

"Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset tower diselesaikan, Mitratel menjadi perusahaan tower terbesar dan pemimpin di pasar Asia Tenggara dengan kepemilikan lebih dari 35 ribu tower," ujar dia.

Ketiga, strategi Data Center Co, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center. Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler dan berkolaborasi dengan Singtel dalam memperluas pasar regional.

"Selanjutnya Telkom akan melakukan konsolidasi data center domestik dan internasional," kata dia

Keempat, inisiatif B2B IT Service yang diawali langkah transformasi baik secara internal maupun eksternal melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan AWS. Telkomsigma disiapkan menjadi pemain terdepan B2B IT Service untuk melayani pasar korporasi, BUMN, pemerintah, dan UMKM.

Kelima, strategi utama yang akan direalisasikan Telkom adalah mengembangkan perusahaan digital atau DigiCo yang fokus pada segmen bisnis B2B dan B2C. Adapun Telkomsel melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital mengembangkan portofolio bisnis vertikal di sektor digital, yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo.

Terkait dengan proyeksi kinerja Telkom tahun ini, dia optimistis menjadi market leader melalui pendapatan yang bertumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.

"Secara berkelanjutan, perusahaan pun mencari upaya-upaya dalam peningkatan operational excellence dengan digitalisasi, digitalisasi, proses bisnis yang ringkas, cepat dan agile, serta didukung talenta unggulan. Telkom berupaya mengoptimalkan Capital Expenditure di sekitar 25% dari total pendapatan dengan penggunaan sebagian besar pada penguatan digital infrastruktur," pungkas dia.

Sebagai informasi, Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform, dan layanan digital untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK).

Infrastruktur ini didukung 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel, dan 36.787 menara telekomunikasi.

Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital, seperti 27 fasilitas data center, di antaranya 22 domestik dan 5 luar negeri. Berbagai platform dan layanan digital turut hadir mendukung langkah transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kuota Internet Hangus Sampai Rp 63 Triliun, ATSI Buka Suara