
Waspadai 3 Modus Penipuan WhatsApp Ini Agar Tak Jadi Korban

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejahatan di dunia maya tak pernah ada habisnya. Termasuk modus penipuan WhatsApp yang ceritanya kerap terdengar.
Modus kejahatan WhatsApp yang sering terdengar adalah mengambil alih akun pengguna. Bahkan untuk merampok para korban demi keuntungan para pelakunya.
Agar kamu lebih berhati-hati, berikut sejumlah modus yang perlu kamu waspadai berkaitan dengan WhatsApp, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Senin (12/9/2022).
Minta One Time Password (OTP)
Modus dengan meminta kode One Time Password (OTP) jadi salah satu yang sering terjadi. Pelaku akan menggunakan skenario agar korban percaya dan memberikan OTP yang masuk ke dalam pesan ponselnya.
Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya mengatakan banyak masyarakat belum sadar pentingnya OTP ini. Padahal OTP hadir untuk melindungi aset digital yang sekarang jadi komoditi berharga.
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Mabes Polri juga mengingatkan untuk waspada pada pihak yang meminta OTP WhatsApp. Jika kode itu diberikan, pelaku kejahatan dapat mengambil alih akun dan melakukan seperti meminta uang, pulsa bahkan melakukan romance scam.
Mengaku dari Pihak WhatsApp
Modus ini memang bukan terjadi dalam platform, tetapi mengaku berasal dari WhatsApp. Siber Polri menyebutkan kejahatan tersebut dengan mengirimkan SMS lalu menyebutkan jika nomor WA korban memenangkan hadiah uang bernilai ratusan juta rupiah.
Di bagian bawah pesan terdapat link yang diminta untuk diklik. Pihak Polri mencurigai tautan adalah bagian dari metode penipuan dan bertujuan mencuri akun.
Siber Polri mengingatkan tidak menekan link yang ada di dalam pesan itu. Sebab pesan tersebut bukan merupakan informasi resmi dari WhastApp.
WhatsApp Pink
Jangan tertipu karena ada kata Pink dan berpikir tampilan WhatsApp menjadi lebih lucu. Sebab ini juga jadi modus kejahatan yang berhubungan dengan platform anak usaha Facebook itu.
Sesaat setelah diinstal, aplikasi ini akan mengirimkan pesan berisi link untuk didownload. Pelaku memiliki tujuan untuk mengambil data para korbannya sebanyak mungkin.
WhatsApp Pink ini ditemukan oleh peneliti keamanan siber Rajshekhar Rajaharia. Modus yang sama juga sebelumnya pernah terjadi, yakni dengan nama WhatsApp Gold.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bareskrim: Waspada Jika Dapat Pesan Whatsapp Ini, Jangan Klik