
Startup Ini Pecat Pegawai Lewat Zoom, 9 Bulan 4 PHK Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini, dunia startup teknologi tengah menghadapi badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, aksi Better.com dalam memecat pegawai terbilang ekstrem dibanding perusahaan lainnya.
Startup fintech pemberi pinjaman properti Better.com telah empat kali melakukan PHK pegawai sejak Desember 2021. PHK nomor empat dikabarkan Tech Crunch telah dijalankan pekan lalu.
Better.com menjadi perbincangan pada akhir tahun lalu karena metode pengumuman PHK-nya. Pada 1 Desember 2021, CEO Better.com Vishal Garg memecat 900 orang atau sekitar 9% dari seluruh pegawainya lewat Zoom.
Meskipun pandemi juga membuat beberapa perusahaan terpaksa mengumumkan PHK massal lewat panggilan video, sikap Garg yang dingin tanpa menunjukkan empati saat mengumumkan PHK, mengundang kritik.
Apalagi, beberapa hari setelah mengumumkan PHK Garg menuduh pegawainya tidak produktif serta menyamakan mereka dengan "pencuri". Situasi tampak makin kejam, karena sehari sebelum PHK massal CFO Better.com Kevin Ryan mengirim e-mail ke seluruh pegawai yang mengklaim perusahaan akan mencatatkan US$1 miliar di neraca mereka dalam sepekan.
PHK gelombang kedua terjadi pada 8 Maret 2022. Better.com memecat 3.000 dari 8.000 pegawai mereka di Amerika Serikat dan India. Lagi-lagi, kebijakan PHK tidak dijalankan dengan mulus. Sebagian pegawai dikabarkan menerima pesangon sebelum diberi tahu bahwa mereka telah dirumahkan.
Pada April 2022, Better.com kembali mengurangi jumlah pegawai. Kali ini, PHK berdampak ke sekitar 1.500 orang. Artinya, dalam 5 bulan pegawai Better.com menyusut dari 10.000 orang menjadi kurang dari 5.000 orang.
Pekan lalu, Tech Crunch melaporkan Better.com melakukan PHK gelombang empat, menurut posting dan informasi yang diberikan oleh beberapa pekerja yang terkena dampak.
Tidak jelas berapa banyak total karyawan yang akan dirumahkan oleh perusahaan dalam putaran terakhir ini. Namun, seorang pekerja yang terkena dampak memperkirakan bahwa akan ada setidaknya 250 atau lebih yang diberhentikan, dan mereka semuanya berasal dari pihak AS.
"Kami membuat keputusan yang bijaksana untuk menyesuaikan dengan dinamika pasar sehingga kami dapat terus melayani pelanggan kami untuk jangka panjang," kata juru bicara Better.com kepada Tech Crunch.
Selain itu, perusahaan dikatakan telah meluncurkan kebijakan cuti baru (LOA) yang "secara dramatis" mengurangi jumlah anggota tim cuti yang memenuhi syarat. Kebijakan baru segera berlaku, menurut dokumen yang dibagikan dengan TechCrunch. Dokumen yang sama menunjukkan bahwa bagi mereka yang sudah cuti berbayar, kebijakan yang diperbarui akan berlaku mulai 1 Oktober.
Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa langkah itu dirancang untuk melindungi perusahaan dan menata tentang masa depannya. "Kami telah melihat kebijakan kami karena kami mengeluarkan uang terlalu banyak dan telah memutuskan untuk mengurangi area agar lebih selaras. dengan standar industri." ujarnya.
Dalam waktu kurang dari sembilan bulan, perusahaan telah melakukan PHK terhadap ribuan pekerja. Tak hanya itu, terlihat banyak eksekutif senior mengundurkan diri dan membuat merger perusahaan dengan SPAC tertunda.
Namun di satu sisi, Better.com juga baru-baru ini mengumumkan serentetan perekrutan eksekutif baru dengan bayaran tinggi, yang jelas tidak murah bagi perusahaan. Satu sumber mengatakan kepada TechCrunch bahwa tingkat pembakaran perusahaan sangat tinggi, bahkan mungkin tidak akan cukup untuk beroperasi melewati Desember 2022 tanpa dana tambahan.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Teknologi Kacau Balau, 153.000 Orang Kena PHK 2022