Telkom Beli Data Indihome yang Diklaim Bocor, Harganya Segini

Tech - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
23 August 2022 06:35
Kantor Pusat Telkom Foto: Dok: Telkom

Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak Telkom Indonesia memastikan bahwa tidak ada kebocoran data para pelanggan Indihome. Dari hasil investigasi Telkom, data yang diklaim sebagai data pelanggan Indihome merupakan hasil fabrikasi atau rekayasa.

Untuk membuktikan kebenaran klaim tersebut, pihak Telkom membeli data yang ditawarkan itu dengan harga 0,009478 bitcoin, untuk 26 juta baris data.

Telkom menyatakan nilai BTC yang dikeluarkan setara dengan Rp 470.000. Namun, saat CNBC Indonesia mencoba menghitung kembali nilai 0,009478 bitcoin dengan nilai tukar terkini, nilainya mencapai Rp 3.011.063.

"Kebetulan pada saat ribut-ribut kami ikut di forum juga akhirnya, beli juga, pengin tau datanya bener enggak sih," kata Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom Ahmad Reza, saat konferensi pers di Kantor Telkom, Senin (22/8/2022).

"[Hanya] Rp470 ribu untuk data sebanyak 26 juta, kashian masyarakat juga sebenernya. Kenapa? Enggak gitu juga jual data, data itu sangat diproteksi oleh institusi, " imbuhnya.

Lebih lanjut, Reza mengatakan masyarakat butuh diberi pengertian bahwa data itu tidak bisa sembarangan diambil oleh orang lain. Data milik pelanggan yang dikumpulkan perusahaan sangat diproteksi oleh Telkom.

"Hanya saja yg beredar, karena data harganya 470 ribu, kami bisa melihat kualitas datanya seperti apa. Hanya saja di masyarakat mungkin, wah data kami hilang nih, data kami dijual lagi, nah kami coba menginformasikan kalau data yang ada di Indihome, statusnya sangat aman dan semuanya berjalan lancar," tuturnya.

Data yang dipublikasikan di forum merupakan hasil rekayasa atau fabrikasi Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom Ahmad Reza

Apalagi, menurut Reza, Telkom telah menerapkan proteksi data sesuai amanat undang undang, sehingga walaupun terjadi kebocoran, data tidak terungkap melainkan dilindungi enkripsi.

Selain itu untuk melindungi data, source data dilakukan di in house Telkom. "Kami tidak pernah menaruh data di pihak lain. Ada protokol keamanan yang terus diperbarui tiap saat," tuturnya.

Reza juga menjelaskan, setelah dilakukan investigasi terhadap rekam data yang diperjualbelikan di forum, Telkom memastikan tidak ada kecocokan dengan data milik Telkom.

"Kami sampaikan tidak terdapat record mengandung ID IndiHome yang valid. Telkom tidak menggunakan email @telkom.net baik untuk kepentingan perusahaan maupun sebagai fitur atau layanan pelanggan. Jadi fungsinya bukan sebagai email," ungkapnya.

Ia juga menekankan temuan fakta, yaitu tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan browsing history dan data pribadi secara berdampingan.

"Intinya tidak ada sistem Indihome yang dilanggar, dan kedua dapat diduga data yang dipublikasikan di forum merupakan hasil rekayasa atau fabrikasi," ujarnya menegaskan.

Telkom sendiri mendapati adanya kabar dugaan kebocoran data pelanggan IndiHome pada 21 Agustus 2022. Data-data yang diduga bocor itu dijual di forum breached.to.

Adapun jumlah data yang dijual terdiri dari 26.730.797 record data dengan komposisi browsing history dan data pribadi pengguna periode Agustus 2018 - November 2019.

Data yang disebut-sebut sebagai browsing history dan data pribadi tersebut diklaim dibobol pada Agustus 2022.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ayah & Bunda Pakai Aplikasi Ini Buat Lacak Anak, Waspadalah!


(dem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading