Heboh Vaksin Covid Disebut Penyebab Rentan HIV, Ini Faktanya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
29 July 2022 08:20
Botol dengan label vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna coronavirus disease (COVID-19). (REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)
Foto: Botol dengan label vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna coronavirus disease (COVID-19). (REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat tersiar kabar jika vaksin Covid-19 dapat menyebabkan HIV. Benarkah?

Berita tersebut menyebar di media sosial, yang mengklaim ucapan dari mendiang ahli virus Prancis Luc Montagnier. Dia disebut mengatakan orang yang telah menerima dosis ketiga vaksin harus diuji untuk human immunodeficiency virus (HIV).

Menurut laporan Reuters tidak ada bukti Montagnier mengatakan ini. Laman tersebut, yang mengutip para ahli, juga menambahkan tidak ada kemungkinan vaksin Covid-19 menyebabkan HIV, AIDS, atau tes HIV positif palsu.

"Tidak ada mekanisme yang masuk akal sehingga vaksin Covid-19 [atau memang, vaksin apapun] dapat menyebabkan HIV atau AIDS," jelas Bnar Talabani, dokter dan peneliti berbasis di Cardiff dan panduan inisiatif Team Halo yang menangani masalah vaksin.

Menurutnya tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Dia menegaskan vaksin termasuk untuk Covid-19 tidak menyebabkan HIV/AIDS.

Tidak ada mekanisme yang masuk akal sehingga vaksin Covid-19 dapat menyebabkan HIV atau AIDSBnar Talabani, dokter dan peneliti berbasis di Cardiff

"Tidak ada bukti mendukung klaim ini dan ini merupakan contoh sangat baik bagaimana informasi yang salah dibangun untuk memainkan ketakutan dan menghalangi orang memilih vaksin yang telah terbukti aman dalam hampir 10 miliar dosis yang diberikan di seluruh dunia hingga sekarang," kata dia, dikutip Jumat (29/7/2022).

"Vaksin, termasuk vaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan AIDS/HIV atau membuat kita lebih rentan tertular virus ini atau virus lainnya".

Reuters juga melaporkan sebelumnya soal klaim terkait kandidat vaksin Covid-19 mengandung fragmen virus HIV. Pengembangan vaksin oleh University of Queensland dan perusahaan biotek CSL ditemukan mengganggu tes HIV.

Namun berdasarkan tes lanjutan, tidak ada virus HIV, ungkap CSL. Reuters menuliskan uji coba dihentikan dan vaksin tidak digunakan.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Bukti Vaksin Booster Masih Ampuh Lawan Virus Kraken!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular