Ga Mau Kalah dari China, AS Sebar Dolar Subsidi Pabrik Chip

Tech - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
28 July 2022 17:40
Silicon Valley. (wikipedia.org) Foto: Silicon Valley. (wikipedia.org)

Jakarta, CNBC Indonesia - Senat AS mengesahkan Undang-Undang untuk mensubsidi industri semikonduktor domestik. Aturan itu dibuat dengan harapan untuk meningkatkan perusahaan saat mereka bersaing dengan China dan mengurangi kelangkaan chip yang memengaruhi segala sesuatu, mulai dari mobil, senjata, mesin cuci, dan video game.

Dewan Perwakilan Rakyat berencana untuk memberikan suara hari ini pada RUU yang telah lama ditunggu-tunggu setelah Senat meloloskannya dengan 64 banding 33 suara bipartisan.

Jika disetujui seperti yang perkiraan, Presiden Joe Biden berencana untuk menandatanganinya menjadi undang-undang awal minggu depan, demikian dilansir dari Reuters, Kamis (28/7/2022).

Undang-Undang "Chips and Science" menyediakan sekitar US$52 miliar subsidi pemerintah untuk produksi semikonduktor AS dan kredit pajak investasi untuk pabrik chip yang diperkirakan bernilai US$24 miliar.

Undang-undang itu juga akan memberi wewenang pengucuran anggaran sekitar US$ 170 miliar selama lima tahun untuk meningkatkan penelitian ilmiah AS agar lebih bersaing dengan China. Namun demikian, kongres masih perlu meloloskan undang-undang alokasi terpisah untuk mendanai investasi tersebut.

"Undang-undang ini akan menciptakan pekerjaan dengan gaji yang baik, itu akan meringankan rantai pasokan, itu akan membantu menurunkan biaya, dan itu akan melindungi kepentingan keamanan nasional Amerika," kata Pemimpin Demokrat di Senat, Chuck Schumer.

Ilustrasi Chip Komputer (Photo by Jeremy Waterhouse from Pexels)Foto: Ilustrasi (Photo by Jeremy Waterhouse from Pexels)

Senator Mark Warner mengatakan RUU itu akan membantu mendanai 10 hingga 15 pabrik semikonduktor baru. "Jika kita tidak melakukan ini, tidak akan ada lagi pabrik semikonduktor Amerika yang pernah dibangun di negara ini," kata Warner.

Sementara senator lain mencatat bahwa China telah melobi menentang RUU tersebut.

"Ini adalah hari yang buruk bagi Presiden Xi dan Partai Komunis China," kata Senator John Cornyn. "Raksasa yang tertidur yaitu Amerika akhirnya terbangun dengan tantangan yang kita hadapi dari China," imbuhnya.

Kedutaan Besar China di Washington mengatakan China dengan tegas menentang RUU yang katanya berakar dalam mentalitas Perang Dingin dan zero-sum game dan bertentangan dengan aspirasi bersama orang-orang dari semua sektor di China dan AS untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama.

Sebagian besar pendanaan ditujukan untuk pabrik baru yang akan memakan waktu dua atau tiga tahun untuk dibangun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

AS, Jepang, Korsel Bersatu Selesaikan Krisis Teknologi Ini


(dem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading