
Misteri Cahaya Pink di Langit Australia, Bukti Invasi Alien?

Jakarta, CNBC Indonesia - Muncul cahaya berwarna merah muda di langit Australia, tepatnya di kota Mildura. Penduduk setempat pun dibuat bingung dengan fenomena cahaya tersebut.
Bahkan, penduduk lokal bernama Tammy Szumowski bertanya-tanya apakah kiamat telah tiba.
"Saya hanyalah seorang ibu yang ingin memberitahukan kepada anak anak bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi di kepala saya seperti, apa-apaan itu?," ujarnya dikutip dari BBC, Senin (25/7/2022).
Adapun, cahaya tersebut rupanya berasal dari ladang ganja di luar kota Mildura, di Victoria utara. Namun demikian, seperti penduduk setempat lainnya yang tercengang, Szumowski awalnya berpikiran apakah hal tersebut merupakan invasi alien.
Warga lokal lainnya yakni Nikea Champion, pertama kali mengira bahwa itu merupakan bulan merah yang sangat terang, sebelum menyadari bahwa cahaya tersebut berasal dari tanah.
"Semua skenario akhir dunia ini terlintas di kepala saya," ujarnya kepada BBC.
Ia pun lalu teringat momen musim kelima dari serial Stranger Things. Dalam serial tersebut muncul tokoh jahat bernama Vecna. Adapun, Stranger Things sendiri merupakan serial televisi web fiksi ilmiah, horor yang berasal dari Amerika Serikat.
"Saya mengalami momen Stranger Things, seperti Vecna? Apakah itu Anda?" katanya, merujuk pada penjahat dari serial TV.
Namun demikian, akhirnya fenomena munculnya warna merah di langit Australia terungkap. Perusahaan farmasi Cann Group memastikan bahwa cahaya itu berasal dari fasilitas ganja obat lokal.
Lampu berwarna kemerahan digunakan untuk membantu tanaman tumbuh, biasanya tirai pemadaman turun saat senja.
Sementara itu, pada hari Rabu mereka tidak bekerja, hal itu diungkapkan oleh juru bicara pabrikan Cann Group. Karena itu adalah malam yang mendung, lampu-lampu itu menciptakan efek "matahari terbenam ekstrem" yang dapat terlihat hampir satu jam dari fasilitas tersebut.
Untuk diketahui, di AS sekitar 38 negara bagian telah melegalkan penggunaan ganja medis dan sekitar 48 juta orang menggunakan obat tersebut pada 2019, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Obat ini juga tersedia bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu di sejumlah negara Uni Eropa, termasuk Prancis, Belgia dan Irlandia, serta di Selandia Baru. Di beberapa negara seperti Kanada kepemilikan dan penggunaan ganja rekreasi juga legal.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Penampakan Langit Berwarna Pink di Australia, Ada Apa?