Perancang Aplikasi Gojek Ungkap Alasan Startup RI PHK Massal

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Sabtu, 23/07/2022 21:15 WIB
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri startup beberapa tahun belakangan ini cukup moncer dan banyak yang bermunculan. Meski demikian, baru-baru ini muncul isu berupa maraknya bisnis startup yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Faktor kehabisan dana dan tidak adanya kebutuhan besar dinilai jadi permasalahan utama mengapa startup diguncang badai PHK. Selain itu, faktor manajerial seperti kurangnya pengalaman dan visi yang jelas dari para pendiri perusahaan serta perusahaan yang kurang fokus untuk menjalankan bisnis menjadi faktor penyebab lainnya.

Presiden Direktur Binar Academy Alamanda Shantika pun ikut angkat bicara mengenai fenomena tersebut. Menurutnya, butuh banyak waktu ekosistem melakukan kalibrasi.


"Banyak yang bertanya kepada saya mengenai ledakan baru-baru ini, dan yang bisa saya katakan hanyalah #iToldYouSo," kata Alamanda dikutip dari laman Linkedin, Sabtu (23/7/2022).

Oleh sebab itu, programmer perempuan yang pernah bekerja sebagai Vice President Product Gojek ini memberanikan diri membangun Binar Academy dengan tujuan mempercepat ketersediaan talenta.

Binar Academy dibangun dalam rangka menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Alamanda juga mengaku tidak banyak yang mau melakukan hal tersebut kala itu.

"Serta untuk tujuan ini dengan semua suka dan duka yang kamu lalui, Dita Aisyah, Ignasius Setolareno dan saya bootstrap untuk Binar selama 4 tahun," jelasnya.

Proses tersebut, dia menuliskan akan menguji mentalitas wirausaha. "Apakah kita benar-benar siap? Kami menghitung setiap uang dan memastikan semua sumber daya telah dimaksimalkan," ungkapnya.

Dengan keputusan melakukan bootstrap, dia mengatakan akan mengajarkan membangun fondasi yang kuat dan sehat. Termasuk membuat berpikir cara agar dapat mengembangkan unit yang sehat.

Melansir Detik.com pada 2016 lalu, dia bercerita saat itu ekosistem startup mulai tidak sehat khususnya terkait pembajakan karyawan. Serta juga muncul startup baru dan menawarkan jumlah gaji fantastis.

Pada saat itu, Alamanda bahkan telah mengungkapkan ketakutan adanya startup bubble persis seperti yang terjadi dengan dotcom. Ini akan membuat perusahaan tidak bisa membayar gaji para pegawainya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Cuan & Tak Bakar Uang, Kunci Startup Tarik Investasi 2025