
Perancang Aplikasi Gojek Bicara Alasan Startup PHK Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai sedang melanda industri startup, tak hanya di Indonesia tapi juga secara global. Guncangan ketidakstabilan perusahaan membuah mereka melakukan PHK terhadap banyak karyawannya.
Kehabisan dana dan tidak adanya kebutuhan besar dinilai jadi permasalahan utama mengapa startup diguncang badai PHK.
Selain itu, faktor manajerial seperti kurangnya pengalaman dan visi yang jelas dari para pendiri perusahaan serta perusahaan yang kurang fokus untuk menjalankan bisnis menjadi faktor penyebab lainnya.
Mengenai hal tersebut, Presiden Direktur Binar Academy Alamanda Shantika ikut angkat bicara. Menurutnya, butuh banyak waktu ekosistem melakukan kalibrasi.
"Banyak yang bertanya kepada saya mengenai ledakan baru-baru ini, dan yang bisa saya katakan hanyalah #iToldYouSo," kata Alamanda dikutip dari laman Linkedin, Senin (18/7/2022).
Untuk itu, perempuan programmer yang pernah bekerja sebagai Vice President Product Gojek ini memberanikan diri membangun Binar Academy dengan tujuan mempercepat ketersediaan talenta.
Binar Academy dibangun dalam rangka menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Alamanda juga mengaku tidak banyak yang mau melakukan hal tersebut kala itu.
"Serta untuk tujuan ini dengan semua suka dan duka yang kamu lalui, Dita Aisyah, Ignasius Setolareno dan saya bootstrap untuk Binar selama 4 tahun," jelasnya.
Proses tersebut, dia menuliskan akan menguji mentalitas wirausaha. "Apakah kita benar-benar siap? Kami menghitung setiap uang dan memastikan semua sumber daya telah dimaksimalkan," ungkapnya.
Dengan keputusan melakukan bootstrap, dia mengatakan akan mengajarkan membangun fondasi yang kuat dan sehat. Termasuk membuat berpikir cara agar dapat mengembangkan unit yang sehat.
Perempuan yang juga menempati posisi di dewan komisaris Mandiri Capital dan Blue Bird ini menambahkan bahwa ukuran dan kesuksesan startup tidak bisa hanya dinilai pada keberhasilan mengumpulkan pendanaan jutaan dolar.
Tak lupa, Ala juga memberikan pujian pada perusahaan yang dapat berkembang tanpa dukungan suntikan modal dari investor dan merekalah yang pantas disorot.
Melansir Detik.com pada 2016 lalu, dia bercerita saat itu ekosistem startup mulai tidak sehat khususnya terkait pembajakan karyawan. Serta juga muncul startup baru dan menawarkan jumlah gaji fantastis.
Pada saat itu, Alamanda bahkan telah mengungkapkan ketakutan adanya startup bubble persis seperti yang terjadi dengan dotcom. Ini akan membuat perusahaan tidak bisa membayar gaji para pegawainya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perancang Aplikasi Gojek Bicara PHK Startup: I Told You So...