Elon Musk Sangat Pintar dan Kaya Raya, Tapi Lemah di Sini
Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk diketahui sebagai orang kaya sedunia dan pintar dengan berbagai inovasi yang telah diciptakan. Namun bos dari Tesla dan SpaceX itu ternyata lemah di bidang ESG atau environmental, social dan governance (lingkungan, sosial, dan tata kelola).
CEO Clarity AI, Rebeca Minguela menjelaskan soal kebingungan seputar apa arti dari ESG sebenarnya. Ini melanda banyak orang termasuk Musk, yang menilai hanya berfokus pada dampak iklim.
"Banyak investor percaya itu mungkin hanya terfokus pada dampak iklim," ungkapnya. "Bukan hanya 'banyak investor', bahkan Musk men-tweet tentang hal itu."
Bulan Mei lalu, Tesla telah dihapus dari Indeks ESG S7P 500 dan Musk menanggapinya dengan mengatakan ESG sebagai "penipuan" yang telah "dipersenjatai oleh pejuang keadilan sosial palsu". Pada tweet yang sama dia juga menyatakan ExxonMobil masuk sebagai sepuluh besar terbaik dalam daftar itu.
Tesla juga menambah perdebatan lebih sengit, mengatakan dalam Impact Report 2021 disebutkan "Metodologi evaluasi ESG saat ini pada dasarnya cacat. Untuk mencapai perubahan yang sangat dibutuhkan, ESG perlu berkembang untuk mengukur dampak dunia nyata".
"Laporan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) saat ini tidak mengikutiĀ ruang lingkup dampak positif pada dunia," ungkap Tesla. "Sebaliknya berfokus pada pengukuran nilai dolar dari risiko/pengembalian."
CNBC Internasional juga telah melaporkan alasan penghapusan Tesla dari indeks. Disebutkan itu mencakup berbagai faktor termasuk strategi rendah karbon dan kode perilaku bisnis.
Menanggapi hal ini, Minguela mengatakan reaksi Musk yang berfokus pada dampak iklim menunjukkan ada masalah lebih luas soal pandangan mengenai apa yang diperjuangkan ESG. Menurutnya jika itu terjadi pada Musk berarti hal sama juga terjadi pada investor lain.
"Tapi itu pertanda baik, bagaimana Elon Musk tidak memahami apa arti ESG, dan dia orang yang sangat cerdas kan? Jadi saya rasa jika itu terjadi padanya, itu juga terjadi pada banyak investor lain," jelas Minguela.
"Jadi itu mengapa penting mereka memiliki tools dan pemahaman yang lebih baik mengenai apa arti ESG sebenarnya dan apa yang coba diukur oleh kerangka kerja yang berbeda."