Bukan KTP, Ini Data yang Diburu & Jadi Rebutan Banyak Fintech

Jakarta, CNBC Indonesia - Data sangat diperlukan untuk hampir semua sektor, tak terkecuali perusahaan teknologi finansial (fintech). Namun ternyata bukan KTP yang menjadi buruan para perusahaan tersebut.
Sebagai informasi, perusahaan fintech diminta untuk memiliki data terlengkap dan akurat. Ini bukan hanya sebagai kunci keberhasilan bisnis, namun juga tuntutan dari regulator sektor keuangan.
Business Development Director Advance.ai Ronald Molenaar menjelaskan fintech menggunakan data dalam proses know-your-customer secara digital. Perusahaan didorong menggunakan metode serta data alternatif untuk memastikan identitas calon pengguna.
Pada dasarnya, fintech membutuhkan data dalam kartu identitas yang diterbitkan negara seperti KTP, SIM, atau Paspor. Mereka juga menggunakan metode jarak jauh untuk melakukan verifikasi, dengan meminta pengguna menunjukkannya pada kamera ponsel.
Namun data KTP tidak begitu bisa diandalkan. Khususnya alamat, padahal perusahaan sangat membutuhkannya misalnya untuk penagihan lewat surat atau secara langsung.
Karena inilah, dia menjelaskan fintech diharuskan memiliki data alamat seakurat mungkin. Salah satu alamat paling akurat yang ada dimiliki oleh perusahaan e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
Data alamat di KTP biasanya tidak bisa jadi acuan untuk domisili pemiliknya. Sementara itu, untuk alamat yang diberikan pada e-commerce biasanya lebih akurat untuk tujuan pengiriman barang.
"Karena itu, sekarang Toko Score, data mereka paling dicari," kata Molenaar beberapa waktu lalu.
Namun sebagai catatan fintech tidak bisa mengakses data yang dimiliki e-commerce. Hanya dapat melakukan verifikasi yang diserahkan pengguna ke mereka dengan data yang dimiliki entitas lain.
[Gambas:Video CNBC]