
Banyak Startup PHK Karyawan, Peluang Kerja Masih Bagus?

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak anak muda bercita-cita ingin meniti karir atau bekerja di startup karena lingkungan dan budaya yang fleksibel dibanding korporasi. Namun, dengan banyaknya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan sejumlah startup di dalam dan luar negeri, apakah perusahaan rintisan masih terlihat seksi di mata para generasi muda?
Director Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono menilai peluang bekerja di startup masih bagus. Tapi, ia mengatakan bahwa startup akan mulai berhati-hati dalam penawaran gaji.
"Mungkin dengan beberapa lay off belakangan ini startup-startup itu sudah mulai hati-hati, nggak jor-joran menawarkan gaji tinggi," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (31/5/2022).
Di tengah kondisi saat ini, perusahaan startup akan tetap melakukan pencarian talent. Sebab budaya startup adalah bertumbuh dengan cepat. Salah satu caranya dengan merekrut karyawan yang ahli di bidangnya.
Hanya saja perekrutan yang dilakukan akan sedikit melambat, karena perusahaan butuh waktu untuk melihat apakah di organisasi mereka sudah cukup efisien dengan karyawan yang ada.
"Jadi hiring akan sedikit melambat, tapi bukan berarti nggak ada sama sekali, startup itu kan setiap hari ada startup yang muncul di Indonesia," tuturnya.
Inovasi yang diberikan tidak akan berhenti hanya karena kejadian banyaknya PHK. Justru startup baru akan bermunculan, dan kesalahan yang dibuat pendahulunya bisa menjadi pelajaran bagi mereka.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh para startup, menurut Wesley, mereka terlalu agresif dalam melakukan hiring. Pihak manajemen, lanjutnya, merasa dengan merekrut banyak orang akan berpengaruh pada perkembangan mereka. Padahal hal itu tidak selalu benar.
Belajar dari kesalahan tersebut, Wesley memandang perusahaan rintisan perlu lebih teliti ketika mengatur strategi di awal.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami PHK, Segini Pegawai Startup yang Jadi Korban 2022