Baru Bangkit Bak Zombie, Terra Luna Langsung Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Versi baru mata uang kripto, Terra Luna, yang beberapa waktu lalu terpukul hingga dicabut dari peredaran, kini sudah kembali di bursa. Namun hari pertama perdagangan aset kripto ini tidak menggembirakan.
Pekan lalu, pendukung proyek blockchain Terra memilih untuk menghidupkan kembali Luna, tapi tidak terraUSD. TerraUSD, atau UST, merupakan stablecoin algoritmik yang mengandalkan kode dan token saudaranya, Luna, untuk mempertahankan nilai US$1.
Saat harga aset kripto kompak turun, investor melarikan diri dari stablecoin. Hal tersebut membuat UST jatuh dan menyeret Luna bersamanya.
Sekarang, Luna memiliki iterasi baru yang oleh investor disebut Terra 2.0, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (31/5/2022).
Kripto itu sudah diperdagangkan di bursa termasuk Bybit, Kucoin dan Huobi. Binance, pertukaran crypto terbesar di dunia, mengatakan akan mendaftarkan Luna mulai hari ini.
Setelah mencapai puncak US$19,53 pada Sabtu (28/5), Luna turun hingga mencapai US$4,39 beberapa jam kemudian, menurut data CoinMarketCap. Sejak itu, harganya tetap di sekitar US$5,90.
Analis sangat skeptis tentang peluang keberhasilan blockchain Terra yang dihidupkan kembali. Ia harus bersaing dengan sejumlah jaringan lain yang disebut "Lapisan 1", yaitu infrastruktur cryptocurrency seperti Ethereum, Solana, dan Cardano.
Terra mendistribusikan token Luna melalui apa yang disebut "airdrop". Sebagian besar akan diberikan kepada mereka yang memegang Luna Classic dan UST sebelum runtuh, sebagai upaya untuk mengkompensasi investor.
Namun, sudah terlanjur banyak investor yang tak lagi percaya pada Terra setelah bencana yang terjadi. Vijay Ayyar, Kepala Internasional di crypto exchange Luno, mengatakan ada kehilangan kepercayaan yang besar dalam proyek tersebut.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Jenius Jahat Biang Kerok Harga Terra LUNA Anjlok 98%?