Ekonomi Mulai Pulih, Kok Muncul Ancaman PHK di Startup?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 May 2022 14:40
membangun startup
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di perusahaan rintisan atau startup sedang kencang berhembus padahal ekonomi dunia sudah mulai pulih dan pandemi Covid-19 mulai mereda. Apa yang sebenarnya terjadi?

Menurut Managing Plug and Play Indonesia Wesley Harjono, secara global, terjadi penyesuaian kembali atau readjustment dari sisi valuasi market terhadap perusahaan teknologi secara umum di era post-pandemi seperti saat ini.

Di perusahaan teknologi publik, ini mengakibatkan banyak investor menarik investasi mereka. Sementara di dunia startup mengakibatkan appetite investasi berkurang.

"Sehingga startup yang sebagian besar masih bertumpu dari dana hasil fundraising harus melakukan efisiensi yang akhirnya dapat mengakibatkan layoff (pemutusan hubungan kerja/PHK)," ungkapnya kepada CNBC Indonesia.

Sulit Mencari Investor

Beberapa bulan ke depan, startup juga disebut bakal susah mencari investor baru. Y Combinator (YC), salah satu investor terkemuka Silicon Valley, menyebut kinerja saham perusahaan teknologi yang buruk di bursa berdampak signifikan terhadap aktivitas investasi venture capital (VC).

VC akan lebih sulit mengumpulkan uang, sedangkan pihak yang menitipkan modal di VC atau limited partner (LP) akan mengharapkan uang mereka diinvestasikan dengan lebih disiplin.

Dalam situasi seperti ini, VC juga memilih mencadangkan lebih banyak modal untuk mendukung startup berkinerja terbaik yang sahamnya sudah mereka miliki.

Hal ini menyebabkan lebih sedikit persaingan antar-investor untuk ikut serta dalam putaran pendanaan modal startup. Dampaknya, valuasi yang ditawarkan ke founder lebih rendah, nilai pendanaan yang lebih kecil, dan kesepakatan pendanaan pun jumlahnya makin sedikit.

Perlambatan ekonomi ini terutama akan berdampak ke startup dengan skala internasional, bermodal aset fisik besar, margin keuntungan rendah, serta perusahaan lainnya yang butuh modal banyak dan waktu lebih panjang untuk mulai mencetak pendapatan.

YC mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang, bagi para founder startup, langkah yang aman dilakukan adalah bersiap untuk yang terburuk.

Jika situasi saat ini sama buruknya dengan dua periode perlambatan ekonomi terakhir, cara terbaik bagi startup untuk bertahan adalah dengan menggunakan 30 hari ke depan untuk menyusun strategi memangkas biaya dan memperpanjang runaway.

Cara Menghindari PHK

Supaya tidak terjadi PHK yang terlalu masif, kata Wesley, startup harus menyelaraskan kembali strategi pekerja mereka. Yakni dengan memprioritaskan internal hiring, dan juga kemungkinan penataan kembali peran, yang didukung dengan training dan upskilling untuk karyawan.

"Sehingga dapat melakukan role transition dengan baik, dan mulai melakukan inovasi dari sisi produk dan model bisnis, mengacu pada situasi dan habit target customer mereka di post-pandemi ini." ungkapnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami PHK, Segini Pegawai Startup yang Jadi Korban 2022

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular