Sederet Kolaborasi Motor Listrik, Startup, BUMN dan Batu Bara

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 May 2022 13:30
Barisan mitra pengemudi Gojek yang mengendarai motor listrik Electrum, salah satu upaya dari GoTo untuk mencapai tiga tujuan keberlanjutannya.
(dok. GoTo)
Foto: Barisan mitra pengemudi Gojek yang mengendarai motor listrik Electrum, salah satu upaya dari GoTo untuk mencapai tiga tujuan keberlanjutannya. (dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia merupakan pasar yang subur dengan potensi besar untuk kendaraan bermotor roda dua bertenaga listrik (E2W). Tidak heran, banyak perusahaan besar dan startup yang berkolaborasi untuk mendirikan perusahaan produsen sepeda motor listrik.

Indonesia adalah negara dengan penetrasi kepemilikan kendaraan bermotor roda dua tertinggi di dunia, sekitar 42%, berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki per 100 penduduk. Sebagai pasar terbesar ketiga untuk kendaraan roda dua di dunia, ada sekitar 6 juta sepeda motor terjual setiap tahunnya di tanah air.

Selain itu, pasar E2W diproyeksikan akan tumbuh sangat cepat karena harganya sebanding dengan produk non-E2W yang ada dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah, selain peran aktif pemerintah dalam mendorong energi terbarukan.

Berikut adalah daftar kolaborasi antara perusahaan untuk menggarap bisnis sepeda motor listrik:

Gojek-TBS Energi Utama (TOBA)

Gojek bersama dengan TBS Energi Utama melalui PT Karya Baru TBS (TBS), perusahaan energi terintegrasi di Indonesia, yang bekerja sama untuk membentuk usaha patungan atau Joint Venture (JV), dengan nama Electrum.

Kolaborasi strategis pertama dalam membangun ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia ini sekaligus mendukung rencana Pemerintah Indonesia menjadikan pengembangan industri kendaraan listrik sebagai prioritas nasional.

Melalui perusahaan patungan tersebut, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

Sicepat dan M Cash Integrasi (MCAS)

Di tahun lalu, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), melalui anak usahanya PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), dari Grup Kresna, menggandeng perusahaan layanan kurir PT SiCepat Expres Indonesia (SiCepat) memasuki bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Energi Selalu Baru (ESB).

Menurut keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), nantinya, ESB akan berfokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai dan berbagai layanan pendukungnya.

Indika Energy (INDY), Alpha JWC Ventures, dan Horizons Ventures

Indika Energy baru-baru ini mengumumkan kolaborasi terbarunya dengan Alpha JWC Ventures dan Horizons Ventures berupa joint investment di Ilectra Motor Group (IMG), perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan roda dua listrik.

IMG sendiri didirikan untuk memfasilitasi kemitraan dan membangun tidak hanya merek kendaraan roda dua listrik. Perusahaan disiapkan untuk ekosistem pendukung motor listrik lain yang masih sangat baru.

Untuk mencapai itu, IMG mengumpulkan US$7,5 juta (sekitar Rp 109 miliar) dari Alpha JWC Ventures dan Horizon Ventures dan US$ 7,5 juta lainnya dari tambahan investasi ekuitas Indika Energy.

Wijaya Karya (WIKA)

Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yaitu PT WIKA Industri dan Konstruksi (Wikon) adalah pemilik 100% saham produsen sepeda motor listrik Gesits.

Wikon mengucurkan Rp 36,5 miliar untuk mencaplok Gesits, produsen yang memproduksi skuter dengan jarak tempuh 100 kilomter dalam satu kali pengisian daya.


(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Electrum Gaet Gogoro, Gojek 100% Pakai Motor Listrik di 2030

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular