Badai PHK Startup Terpa JD.ID, Ini Pernyataan Manajemen

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 May 2022 11:35
In this Tuesday, Feb. 18, 2020, photo, a resident looks for her parcel near a temporary No Contact parcel collection point for Chinese e-commerce giant JD.com outside an apartment complex in Beijing, China. JD and rivals including Pinduoduo, Miss Fresh and Alibaba Group's Hema are scrambling to fill a boom in orders while protecting their employees. E-commerce is one of the few industries to thrive after anti-virus controls starting in late January closed factories, restaurants, cinemas, offices and shops nationwide and extinguished auto and real estate sales. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: Penjualan Online di China Saat Maraknya Virus Corona. (AP Photo/Ng Han Guan)(

Jakarta, CNBC Indonesia - JD.ID jadi salah satu perusahaan yang diterpa isu pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Pihak perusahaan juga telah buka suara terkait hal itu.

Director General Management JD.ID, Jenie Simon mengatakan perusahaannya melakukan upaya improvisasi dan pengambilan keputusan. Dengan begitu bisa melakukan adaptasi dan selaras dengan dinamika pasar serta tren industri dalam negeri.

"Upaya improvisasi yang JD.ID tempuh antara lain adalah dengan melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha," kata Jenie dalam keterangannya dikutip Jumat (27/5/2022).

"Lebih lanjut, JD.ID juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan".

Dia juga memastikan JD.ID patuh pada regulasi ketenagakerjaan sesuai peraturan pemerintah. Termasuk memberikan hak karyawan seperti diatur dalam aturan tersebut.

JD.ID juga memastikan memiliki kewajiban menjaga karyawannya tetap sejahtera. Termasuk juga mengembangkan potensi untuk memberikan kinerja yang lebih efektif dan optimal untuk perusahaan.

"Bagi JD.ID para karyawan merupakan aset vital dari perusahaan dan bagian dari sebuah keluarga besar, yang mana artinya JD.ID memiliki kewajiban menjaga kesejahteraan para karyawannya, sekaligus mengembangkan potensi untuk bisa memberikan kinerja yang lebih efektif dan optimal untuk perusahaan," jelasnya.

Sebelumnya sejumlah startup Indonesia diketahui melakukan kebijakan PHK. Salah satunya Zenius yang berdampak pada 200 karyawannya.

Dalam keterangannya, perusahaan mengatakan kebijakan ini dilakukan karena ada dampak pada kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Zenius mengatakan perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis agar tetap berlanjut.

"Setelah melalui evaluasi dan review peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan Zenius," sebut pihak manajemen Zenius dalam keterangan tertulis.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma di Silicon Valley, Startup RI Pernah PHK Pegawai

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular