
Harga Bitcoin Turun Terus, Mungkinkah Terjun Bebas Jadi Nol?

Jakarta, CNBC Indonesia- Pada awal bulan Mei, harga Bitcoin sempat terkoreksi tajam hingga menyentuh harga di US$26.597, padahal di tahun 2021 harga bitcoin sempat mengalami all time high. Lantas, mungkinkah bitcoin terjun bebas menjadi nol?
Pada perdagangan hari ini, Kamis (26/5) pukul 11:40 WIB, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 29.811,42/koin yang turun 0,87% dalam 24 jam terakhir. Meski begitu, di sepanjang pekan ini, harga bitcoin berhasil menguat 2,28%
Beberapa waktu lalu, Investor legendaris Jim Rogers yang juga co-founder Quantum Fund dan Soros Fund Management, kembali memberikan pandangannya. Rogers memprediksi pemerintah AS tidak akan mengizinkan Bitcoin sebagai mata uang alternatif. Tidak hanya itu, dia juga memprediksikan bahwa harga Bitcoin akan menyentuh nol.
"Mata uang kripto di luar kendali pemerintah, dan tidak akan dibiarkan bertahan. Harga Bitcoin akan menjadi nol," kata Rogers sebagaimana diwartakan Forbes.
Namun, pada Maret lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memberikan perintah terhadap eksekutif terkait aset digital termasuk mata uang digital bank sentral Central Bank Digital Currencies/CBDC) untuk mengambil pendekatan terpadu untuk regulasi dan pengawasan aset digital.
"Memastikan pengawasan dan perlindungan yang memadai terhadap risiko keuangan sistemik yang ditimbulkan oleh aset digital," sebut Biden dalam laporan CNBC International.
Selain itu, miliarder kripto sekaligus pendiri perusahaan pertukaran mata uang kripto FTX, Sam Bankman Fried menilai bahwa pasar aset digital mulai stabil.
"Pasar kripto sebagian besar telah stabil, jika saham pulih, saya akan mengharapkan hal serupa di kripto," tuturnya yang dikutip dari Fortune.
Dia juga menambahkan bahwa bitcoin telah bergerak dengan pasar tradisional akhir-akhir ini. Berperilaku mirip dengan saham teknologi. Ketika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada awal Mei, harga bitcoin mulai anjlok bersamaan dengan bursa saham yang mengalami aksi jual besar-besaran.
Tidak jauh berbeda, Kepala Penelitian IntoTheBlock Lucas Outumoro mengatakan bahwa pada pekan ini, pasar tiba-tiba berbalik arah setelah rilis risalah The Fed. Indeks pasar saham dan kripto juga bergerak sinkron meski tipis saja.
Bahkan, DigitalCoinPrice memproyeksikan bahwa harga Bitcoin tahun 2022 berada di sekitar 43.011 dolar AS. Sedangkan menurut CryptoPricePredictions, berdasarkan harga Bitcoin saat ini, prediksi harga Bitcoin akan mencapai rata-rata 37.540 dolar AS pada tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Pemilik Tambang Bitcoin RI, Auto Kaya Raya?