Dua Bos Fintech Mundur dari Grab, Koq Bareng?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pemimpin bisnis fintech Grab Holdings memilih untuk mengundurkan diri. Hal ini menambah daftar panjang petinggi yang meninggalkan perusahaan tersebut.
Chris Yeo, yang sebelumnya memimpin bisnis pembayaran dan reward Grab dan telah bekerja di perusahaan selama hampir enam tahun. Ia akan meninggalkan Grab bersama dengan Jeffrey Goh, yang menjadi bos pada lini bisnis gerbang pembayaran, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Baik Yeo dan Goh bekerja di unit GrabFin Grab Financial Group, yang menyediakan layanan pembayaran digital, pembiayaan, asuransi, reward dan manajemen kekayaan. Unit bisnis yang mereka pimpin ini merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan regional Grab.
Kepergian kedua eksekutif terbaru terjadi ketika kerugian Grab naik menjadi US$3,6 miliar pada tahun 2021, dari US$2,7 miliar pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan Grab hanya naik 44%, pada saat investor berfokus pada bagaimana perusahaan berencana untuk membendung kerugian lebih lanjut.
Sejak terdaftar di Nasdaq pada Desember setelah rekor merger senilai US$40 miliar dengan perusahaan cek kosong, saham Grab telah merosot tiga perempat nilainya. Ini juga menjadi dampak dari jatuhnya saham teknologi dan kerugian yang belakangan terjadi.
"Banyak grup bisnis di dalam GrabFin yang mendapat perhatian dengan metrik kinerja yang signifikan," kata salah satu sumber, dikutip dari Reuters, Rabu (25/5/2022). "Ada fokus yang kuat untuk mencapai profitabilitas." imbuhnya.
Pengunduran diri keduanya di GrabFin terjadi sebulan setelah kepala pinjaman Grab, Ankur Mehrotra, yang memainkan peran kunci dalam ekspansi unit fintech, berhenti setelah bertugas selama enam tahun.
Tahun ini, salah satu eksekutif teknologi senior Grab juga mengundurkan diri untuk memimpin perusahaan gim cryptocurrency. Sementara itu, kepala asuransi dan kekayaan Grab juga meninggalkan perusahaan untuk membentuk startup sendiri
Grab menolak berkomentar secara khusus tentang kepergian para eksekutif. Tidak ada tanggapan langsung dari Yeo dan Goh.
Dalam tanggapan email kepada Reuters, Grab mengatakan pihaknya fokus pada perluasan ekosistem fintech regional dan melihat peluang signifikan di Asia Tenggara di semua bisnisnya. Dikatakan operasi fintech sekarang akan dipimpin oleh tim di tiap negara.
[Gambas:Video CNBC]
Valuasi Rp 1.300 T, Stripe Diam-Diam Hadir di Indonesia
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)