
Ada Kenaikan Covid Pasca Lebaran, Sudah Aman Lepas Masker?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah aspek.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi dalam konferensi pers terkait pelonggaran penggunaan masker di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).
Jokowi mengemukakan keputusan tersebut diambil sejalan dengan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang makin terkendali dalam beberapa waktu terakhir.
Namun di satu sisi, kasus Covid-19 di Indonesia melonjak 53,8% dalam sepekan atau sepekan setelah libur Lebaran. Sedangkan kasus kematian tetap dalam tren penurunan.
Jumlah kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir ( 10-16 Mei 2022) mencapai 2.273. Jumlah tersebut melonjak 53,9% dibandingkan pada pekan sebelumnya (3-9 Mei 2022) yang tercatat sebanyak 1.477.
Kendati meningkat, kasus Covid-19 pada sepekan terakhir masih jauh lebih rendah 34,6% dibanding sepekan sebelum libur cuti bersama (22-28 April 2022). Pada pekan tersebut, Indonesia melaporkan kasus baru sebanyak 3.477.
Kasus kematian tercatat 68 jiwa, menurun 37,6% dari pekan sebelumnya. Namun, rata-rata positivity rate meningkat dalam sepekan menjadi 0,36% dari pekan sebelumnya 0,33%.
Pada Senin (16/5/2022), Indonesia melaporkan tambahan kasus sebanyak 182, turun 99,7% dibandingkan pada puncak Covid-19 gelombang III pada 16 Februari lalu di mana kasus menembus 64.718.
Jumlah orang diperiksa tes Covid-19 pada sepekan terakhir juga meningkat menjadi 632.930 orang dari 464.558 orang pekan sebelumnya.
Dicky Budiman, Peneliti Global Health Security Griffith University Australia, memperkirakan kasus Covid-19 yang terjadi sepekan terakhir bisa jadi lebih tinggi daripada yang dilaporkan. Namun, karena tingkat kesakitan serta jumlah yang dites tidak banyak maka kasus yang dilaporkan lebih sedikit.
"Kalau melihat mobilitas yang besar tentu potensi kenaikan jelas ada. Namun, tentu saja sekarang walaupun sakit maka tidak parah karena sudah punya imunitas. Kalau dites yah sebenarnya kasus akan meningkat," tutur Dicky kepada CNBC Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebelum libur cuti bersama Lebaran pada 28 April 2022, penerima vaksin dosis lengkap mencapai 164,66 juta atau 79% dari target. Jumlah penerima booster mencapai 37,46 juta atau 18% dari target.
Dicky mengingatkan selain libur panjang, Indonesia juga memiliki siklus kasus tinggi empat bulanan. Merujuk pada siklus tersebut, kasus tinggi bisa kembali terulang pada Juni mendatang. Karena itulah, masyarakat dan pemerintah diminta tetap waspada untuk menghindari lonjakan kasus bulan depan.
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)
[Gambas:Video CNBC]