Jumlah Follower Twitter Turun Usai Dibeli Elon Musk, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah followers di Twitter mengalami penurunan tak lama setelah Elon Musk resmi membeli perusahaan itu beberapa hari lalu. Platform tersebut menyebutkan terdapat fluktuasi jumlah pengikut yang bersifat organik.
Bukan hanya penurunan jumlah followers namun juga ada peningkatan pada akun dengan profil tinggi. Fluktuasi itu menurut Twitter karena adanya akun yang baru dibuat dan dinonaktifkan, bukan karena bot atau tindakan dari pihak perusahaan.
"Kami telah melihat fluktuasi baru-baru ini dalam jumlah pengikut," kata Twitter dalam pernyataanya dikutip dari Tech Crunch, Kamis (28/4/2022).
"Sementara kami mengambil tindakan pada akun yang melanggar kebijakan spam yang bisa memengaruhi jumlah pengikut, fluktuasi ini nampaknya sebagian besar karena peningkatan pembuatan dan penonaktifan akun baru. Kami akan terus melihat fluktuasi jumlah pengikut ini".
Beberapa akun tokoh atau selebriti dikabarkan mengalami penurunan jumlah followers. Misalnya mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barrak Obama kehilangan 300 ribu pengikut seperti dilaporkan NBC News.
Pengikut akun Twitter penyanyi Katy Perry menyusut 200 ribu. Hal serupa juga diakui aktor Star Wars Mark Hamil dalam unggahan tweetnya.
"Aneh, Saya baru saja kehilangan lebih dari 8.000 followers dalam beberapa jam terakhir. Apakah ini karena sesuatu yang saya katakan?" tulis Mark Hamil.
Tech Crunch menuliskan banyak pengguna yang akan meninggalkan Twitter jika perusahaan menerima tawaran Elon Musk. Ucapan itu terjadi sebelum kesepakatan diumumkan.
Bahkan setelah berita tersebar, tagar #RIPTwitter menjadi tren di media sosial itu. Selain juga nama media sosial lain seperti CounterSocial yang menjadi opsi baru pengguna.
Pengguna mengungkapkan ketakutan akan pendekatan Elon Musk pada kebebasan berbicara. Yakni menyebabkan perubahan pada kebijakan moderasi konten platform dan kembalinya pengguna yang diblokir sebelumnya termasuk mantan presiden AS Donald Trump.
(npb/roy)