Jeff Bezos Bicara Elon Musk Beli Twitter, Sebut-sebut China

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Selasa, 26/04/2022 15:55 WIB
Foto: Jeff Bezos (REUTERS/Gus Ruelas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Amazon.com dan juga orang terkaya nomor dua di dunia, Jeff Bezos turut berkomentar usai Elon Musk membeli saham Twitter senilai USD44 miliar (Rp633 triliun).

Bezos khawatir tentang potensi pengaruh China terhadap Twitter. Aksi yang dilakukan Elon Musk menunjukkan bahwa kepentingan bisnis Tesla di China dapat memberikan pengaruh kepada pemerintah atas Twitter melalui pemilik barunya.

Orang terkaya kedua di dunia itu mengutip sebuah postingan dari seorang reporter New York Times yang mencantumkan pentingnya China bagi bisnis Tesla, termasuk fakta bahwa Tesla adalah bisnis terbesar kedua pembuat mobil listrik. Tweet itu mengatakan China sekarang mungkin memiliki cara untuk memegang pengaruh atas Twitter.


"Pertanyaan yang menarik. Apakah pemerintah China baru saja mendapatkan sedikit pengaruh atas alun-alun kota?" cuit Bezos.

Sekedar informasi, Musk menyebut Twitter sebagai "alun-alun kota digital" setelah mencapai kesepakatan dan telah menjadikan keyakinannya dalam debat terbuka sebagai tujuan utama akuisisi.

Pembelian Twitter yang disepakati telah memicu perdebatan tentang implikasi dari individu dengan berbagai kepentingan bisnis.

Hal ini membuat platform berikon burung biru yang digunakan oleh 217 juta orang itu memainkan peran kunci dalam membentuk agenda politik dan media di AS, demikian dikutip dari The Guardian, Selasa (26/4/2022).

Bezos, pendiri sekaligus ketua eksekutif Amazon, mengklarifikasi komentarnya di tweet berikutnya dan mengatakan tekanan China tidak mungkin menghasilkan sensor.

"Jawaban saya sendiri untuk pertanyaan ini mungkin tidak. Hasil yang lebih mungkin dalam hal ini adalah kompleksitas di China untuk Tesla, daripada sensor di Twitter." tuturnya.

Dia menambahkan "Tapi kita akan lihat. Elon Musk sangat pandai menavigasi kompleksitas semacam ini."

Kesepakatan pembalian oleh Musk sangat tidak terduga dan kontroversial di kalangan karyawan Twitter.

Berbicara pada pertemuan semua pihak, setelah berita tentang kesepakatan itu, Parag Agrawal, CEO Twitter, mengatakan kepada karyawan bahwa arah masa depan jejaring sosial tidak pasti.

"Setelah kesepakatan ditutup, kami tidak tahu ke arah mana platform akan pergi," kata Agrawal.

"Musk akan bergabung dengan staf Twitter untuk sesi tanya jawab di kemudian hari," kata perusahaan itu kepada karyawan.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI