Hijrah Digital, Ratusan Saluran TV Baru Siap Mengudara

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 April 2022 19:07
Calon pembeli melihat tv yang dijual disalah satu toko elektronik di Jakarta,  Jumat (4/3/2022). Pemerintah akan segera menghentikan siaran TV analog mulai bulan depan. Saat ini berbagai merek TV berlomba memasarkan produknya dengan persaingan harga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Calon pembeli melihat tv yang dijual disalah satu toko elektronik di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah akan segera menghentikan siaran TV analog mulai bulan depan. Saat ini berbagai merek TV berlomba memasarkan produknya dengan persaingan harga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Siaran TV analog akan segera dimatikan. Setelah pindah ke TV digital, masyarakat nantinya bisa menikmati ratusan saluran televisi baru.

Ketua KPID Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Aulia Assyahiddin menjelaskan nantinya akan ada 701 TV analog beralih ke digital. Khusus di Jawa Tengah ada 56 TV analog di luar yang berjejaring.

"Moratorium yang dibuka di akhir tahun ada ratusan TV baru di wilayah Jateng butuh luar biasa bisa mendapatkan dampak signifikan analog ke digital," kata Aulia dalam webinar dikutip dari kanal Youtube Kemkominfo TV, Senin (25/4/2022).

Dia menjelaskan salah satu manfaat peralihan ke digital adalah terkait peringatan dini kebencanaan. Masyarakat bisa mengetahuinya langsung saat bencana terjadi nantinya.

"Masyarakat menggunakan STB ketika ada gempa, ada tsunami di TV dibuat blur hitam segera mengungsi segera beralih kebencanaan. Membuat masyarakat nyaman nanti," kata Aulia.

Staf Khusus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan manfaat program Analog Switch Off (ASO) adalah efisiensi frekuensi. Sebelumnya TV analog, satu frekuensi untuk satu TV.

"Nah frekuensi sudah habis, maka perlu di tata ulang untuk memperluas akses internet. Jadi kalau sekarang masih banyak blank spot, mau diperluas seperti apa frekuensi habis. Kalau tv digital, satu frekuensi 6-12 tv sangat irit," jelasnya.

Sisa frekuensi bisa digunakan untuk diperluas akses internet. Selain itu, dapat untuk pengembangan ekonomi digital dan UMKM dapat masuk ke market place.

"Disamping itu untuk kepentingan ekonomi digital, industri 4.0, dan 5G. Sekarang ini mayoritas 4G, 5G tentu layanan internet luar biasa sangat cepat," jelasnya.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bali, Palembang, dan Banjarmasin Siap-Siap Kiamat TV Analog!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular