
Manfaat Hijrah dari TV Analog ke Digital, Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada beragam manfaat saat siaran televisi analog ke digital. Menurut Staf Khusus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, salah satunya adalah efisiensi frekuensi.
"ini adalah era baru, dulu ada sistem hitam putih. memberikan layanan lebih baik, bagus, beralihlah TV hitam putih menjadi TV berwarna," kata Niken, dalam webinar dikutip dari kanal Youtube Kemkominfo TV, Senin (25/4/2022).
"Ini sama, siaran TV analog secara teknologi kurang canggih dibanding dengan TV digital. Lebih penting dari itu untuk efisiensi frekuensi. Karena siaran tv analog, misalnya contohnya TVRI, satu TVRI membutuhkan satu frekuensi. Sementara frekuensi tidak bisa ditambah dan [jika] Indonesia memiliki 700 stasiun TV, berarti membutuhkan 700 frekuensi".
Frekuensi tersebut sudah habis, itulah sebabnya banyak daerah blank spot karena tidak ada yang bisa diperluas lagi. Jadi frekuensi perlu untuk ditata ulang untuk memperluas pada penggunaan internet.
Dengan TV digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat. Dia mencontohkan satu frekuensi bisa untuk 6-12 televisi.
Sisa frekuensi yang tidak terpakai itu, Niken menjelaskan bisa untuk diperluas dan digunakan untuk banyak hal, dari akses internet, pengembangan ekonomi digital, hingga UMKM bisa masuk ke marketplace.
"Di samping itu untuk kepentingan ekonomi digital, industri 4.0, dan 5G. Sekarang ini mayoritas 4G, 5G tentu layanan internet luar biasa sangat cepat," jelasnya.
Ketua KPID Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Aulia Assyahiddin juga menjelaskan TV digital dapat dimanfaatkan untuk kebencanaan. Peringatan dini dapat disampaikan langsung melalui siaran TV digital nantinya.
"Masyarakat menggunakan STB ketika ada gempa, ada tsunami di TV dibuat blur hitam segera mengungsi segera beralih kebencanaan. Membuat masyarakat nyaman nanti," kata Aulia.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bali, Palembang, dan Banjarmasin Siap-Siap Kiamat TV Analog!