Melihat Ambisi Besar Bos Tesla Elon Musk Caplok Twitter

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
25 April 2022 11:30
FILE - The logo for Twitter appears above a trading post on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Nov. 29, 2021. Elon Musk is taking a 9.2% stake in Twitter. Musk purchased approximately 73.5 million shares, according to a regulatory filing. (AP Photo/Richard Drew, File)
Foto: AP/Richard Drew

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan nama Elon Musk menjadi pembicaraan hangat di dunia maya. Pasalnya orang terkaya di dunia itu hendak mencaplok Twitter.

Musk sendiri merupakan seorang yang aktif menggunakan Twitter. Saat ini terpantau ia memiliki 83 juta pengikut sejak bergabung dengan situs tersebut pada tahun 2009.

Dia telah menggunakan platform tersebut untuk membuat beberapa pengumuman, termasuk sebagian kesepakatan go-private untuk Tesla.

Ingin Punya Media Sosial Sendiri

Perjalanan Musk untuk memiliki Twtter cukup berliku. Awal ambisi Musk dimulai sejak ia berpikir ingin mempunyai media sosial baru miliknya sendiri.

Ini disampaikan Elon Musk saat menjawab pertanyaan di Twitter. Pertanyaan itu mengenai apakah dia mempertimbangkan membangun platform media sosial terdiri dari algoritma open source dan akan memprioritaskan kebebasan berbicara dan di mana propaganda yang minimal.

Musk memang sering mengkritik platform media sosial dan kebijakannya, termasuk Twitter. Dia mengatakan para perusahaan telah merusak demokrasi yang gagal mematuhi prinsip kebebasan berbicara.

Tweet yang dibuat akhir bulan Maret itu, muncul sehari setelah pria 50 tahun itu mengunggah polling di Twitter. Polling itu mempertanyakan apakah pengguna percaya Twitter mematuhi prinsip kebebasan berbicara.

Ternyata hasil polling itu adalah 70% diantaranya memilih 'tidak'. "Konsekuensi dari jajak pendapat ini akan menjadi penting. Silahkan memilih dengan hati-hati," ujarnya.

Diam-diam Beli Saham Twitter

Lalu tak lama setelah membuat polling, pada 4 April, ia dikabarkan memborong 9,2% saham Twitter, menjadikannya pemegang saham individual terbesar perusahaan. Saham itu diperkirakan bernilai US$ 2,9 miliar atau setara Rp 41,5 triliun. Berkat transaksi itu, saham Twitter naik 23%.

Elon Musk direncanakan untuk bergabung dengan dewan direksi Twitter, Hal tersebut dikemukakan pada 5 April, sehari setelah dia mengungkapkan sahamnya di perusahaan. Akan tetapi rencana tersebut akhirnya batal berselang beberapa hari kemudian.

Bukan Elon Musk jika tak berurusan dengan hukum. Seorang pemegang saham Twitter menggugat Elon Musk dan menuduhnya melakukan penipuan sekuritas dengan menunda pengungkapan kepemilikan sahamnya di perusahaan media sosial tersebut.

Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan AS untuk Distrik New York bagian selatan pada Selasa (12/4), Marc Bain Rasella menuduh bahwa Musk tidak mengungkapkan kepemilikan Twitter-nya dengan benar dalam jangka waktu yang ditentukan.

Gugatan tersebut menyebut bahwa langkah Musk menguntungkan dirinya, tapi merugikan pemegang saham lain yang menjual saham tersebut. Sebab investor yang kepemilikannya di perusahaan melebihi 5% diwajibkan untuk melaporkan kepemilikannya dalam waktu 10 hari kalender.

Keinginan Kuasai Twitter

Setelah ramai sebagai pemegang saham individual tersebar, Elon Musk sepertinya tidak puas. Ia lantas ingin membeli Twitter secara keseluruhan.

Musk dilaporkan sedang menjajaki apakah akan memulai tender offer saham Twitter, menurut pengajuan sekuritas baru. Tender offer adalah mekanisme membeli saham perusahaan dari investor publik.

Dalam pengajuan terbaru yang diterbitkan Kamis (21/4), Musk mengatakan bahwa mengingat kurangnya tanggapan dari dewan Twitter, dia sekarang sedang menjajaki tender offer untuk membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan langsung dari pemegang sahamnya.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa saham AS, Elon Musk telah menyiapkan pendanaan US$ 46,5 miliar sebagai komitmen untuk membiayai kesepakatan pengambilalihan Twitter. Dana yang disiapkan tersebut setara Rp 667 triliun

Musk telah mendapatkan sekitar US$ 25,5 miliar dalam pembiayaan utang melalui Morgan Stanley Senior Funding dan perusahaan lain.

Dia mengatakan dia telah berkomitmen sekitar US$ 21 miliar dalam bentuk ekuitas. Perusahaan peserta lainnya adalah Bank of America, Barclays, MUFG, Societe Generale, Mizuho Bank dan BNP Paribas.

Musk mengklaim rencananya itu bukan untuk menambah kekayaannya. Namun, Musk menyatakan pembelian Twitter adalah cara memastikan perusahaan tersebut tetap menjadi platform yang tepercaya dalam demokrasi. "Ini bukan cara menghasilkan uang," kata Elon Musk.

"Perasaan intuitif saya yang kuat adalah memiliki platform publik yang bisa dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting untuk masa depan peradaban".

Elon Musk mengatakan Twitter harus membuka algoritmenya. Tujuannya adalah meningkatkan transparansi dalam keputusan moderasi konten perusahaan dan menjadi perubahan besar dalam cara beroperasi


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uang Rp 667 T Sudah Siap, Ini Cara Elon Musk Kuasai Twitter?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular