Rudal Sarmat Rusia vs Minuteman III AS, Siapa Paling Mematika

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 April 2022 09:20
Sebuah rudal balistik antarbenua Sarmat sedang diuji coba oleh militer Rusia di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu (20/4/2022). (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
Foto: Sebuah rudal balistik antarbenua Sarmat sedang diuji coba oleh militer Rusia di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu (20/4/2022). (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia baru-baru ini memperlihatkan rudal Sarmat terbaru RS-28. Bagaimana perbandingannya dengan Minuteman III Amerika Serikat (AS)?

Rudal Sarmat atau dikenal sebagai Satan III diuji coba di Plesetsk, barat laut Rusia. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, rudal itu bisa mengenai target apapun selama berada di Bumi.

Sarmat adalah rudal berbahan bakar cair tiga tahap yang dilaporkan dapat menjangkau sasaran hingga 18 ribu km dan berat peluncuran 208,1 metrik ton.

Laman Missilethreat melaporkan, Sarmat memiliki panjang 35,3 meter dan berdiameter 3 meter. Rudal tersebut juga bisa membawa muatan 10 ton dan bisa memuat berbagai pilihan hulu ledak.

Media Rusia juga menuliskan Sarmat dilaporkan dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 yang lebih kecil, kombinasi hulu ledak serta kendaraan luncur hipersonik.

Live Science melaporkan Sarmat bisa meluncur dengan muatan maksimum sekitar 50 megaton TNT dibandingkan dengan Minuteman III milik AS, yang bisa ditembakkan dengan muatan maksimum 1.425 megaton.

Rudal balistik antarbenua (ICBM) itu bisa menghindari sistem pertahanan anti-rudal dengan fase dorongan awal singkat, memberi sistem pengawasan musuh jendela kecil untuk dilacak.

"[Rudal] dapat mengatasi semua saranan pertahanan anti-rudal modern," kata Putin, usai tes, dikutip Live Science, Selasa (25/4/2022).

Putin juga mengatakan suku cadang rudal dibuat eksklusif di dalam negeri. Dengan begitu membuat produksi massalnya "lebih mudah dan mempercepat proses penyediaannya untuk Pasukan Rudal Strategis (Rusia)".

Namun Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby pada hari Rabu lalu, memastikan peluncuran itu tidak dianggap sebagai ancaman untuk AS maupun sekutunya.

"Rusia dengan benar memberitahu Amerika Serikat berdasarkan kewajiban perjanjian New START yang direncanakan untuk menguji ICBM ini. Pengujian seperti rutin dan tidak mengejutkan," ungkapnya.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular