Pluang: IPO GOTO Berikan Stamina Baru Startup di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di pasar modal dinilai menjadi langkah awal yang baik bagi perusahaan rintisan lain di Indonesia. Co-Founder Pluang Claudia Kolonas menyebut melantainya GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bukti nyata transformasi digital di Indonesia, terutama dalam ekosistem ekonomi digital.
Dia mengungkapkan pihaknya memiliki ekspektasi yang sangat baik dengan hadirnya GOTO di bursa. Apalagi transformasi digital merupakan topik hangat yang sedang muncul di kalangan masyarakat.
"Di era disrupsi digital dan awal mula peralihan ke web 3.0 ini, tak hanya bisa mendapatkan akses yang lebih mudah untuk berbagai aspek kehidupan, kita juga bisa melihat iklim masa depan perusahaan rintisan yang positif, terutama eksistensinya di pasar modal," kata Claudia dalam keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).
GOTO telah resmi melantai di bursa, setelah mengumumkan prospektus penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di pertengahan Maret lalu. Kini masyarakat bisa mengakses saham GOTO di pasar modal melalui sekuritas-sekuritas yang bekerja sama.
Diperkirakan, pencatatan saham GOTO mencapai antara Rp 376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (US$ 28,8 miliar), hingga menjadikan GOTO salah satu yang tertinggi di BEI setelah ADRO, BUKA, dan MTEL.
Selain membawa angin segar untuk perusahaan rintisan lainnya, dia juga mengapresiasi salah satu harapan GOTO yaitu mensejahterakan para pekerjanya. Diketahui, para pekerja GOTO seperti karyawan dan mitra pengemudi daring memiliki kesempatan membeli dan mendapatkan bagian dalam pembagian lembar saham GOTO dalam IPO tersebut.
Keputusan GOTO mengalokasikan saham kepada para mitranya, menurut Claudia, patut diapresiasi karena merupakan upaya inklusi keuangan yang baik. Selain itu, dapat menjadi contoh perusahaan rintisan yang memiliki rencana serupa di pasar modal.
"Keputusan GoTo untuk IPO di Indonesia juga telah memberikan dampak pertumbuhan yang signifikan di kalangan investor ritel dan memberikan sinyal positif bagi prospek pasar modal Indonesia. Kini, Indonesia semakin dekat dengan demokrasi finansial, karena seluruh kalangan masyarakat telah lebih mudah untuk mengakses aset investasi, tak terkecuali pekerja dan pelaku UMKM yang notabene mitra merchant GOTO," tegas Claudia.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan jumlah investor di pasar modal Indonesia telah meningkat sebesar 92,7% year-on-year dari 3,88 juta investor di akhir 2020 menjadi 7,48 juta investor di akhir 2021. Diketahui sebanyak 88% dari total investor ritel baru tersebut berasal dari kalangan milenial, zilenial, dan berusia di bawah 40 tahun.
"IPO GoTo juga akan semakin menambah daya tarik pasar modal dan diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor ritel untuk mulai berinvestasi," tegasnya.
Sebagai informasi, GOTO merupakan salah satu mitra utama Pluang dalam mendistribusikan produk-produk investasi mikro serta kanal top-up pembayaran dimulai dengan kerja sama platform GoPay pada Maret 2019. Di samping itu, GoVenture, yang merupakan unit usaha modal ventura Gojek, adalah salah satu investor Pluang.
(rah/rah)