
Ada Fenomena Midnight Sun, Siang Hari Berlangsung 24 Jam!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi kita yang tinggal di wilayah khatulistiwa, pergantian siang dan malam kurang lebih sama, yakni masing-masing 12 jam sepanjang tahun.
Namun tahukah Anda beberapa area yang berdekatan dengan Kutub Selatan dan Kutub Utara mengalami sebuah fenomena alam yang bernama midnight sun. Fenomena ini membuat Matahari dapat bersinar selama 24 jam, alias tidak ada malam hari. Midnight sun biasanya terjadi di atau dekat wilayah Arktik dan Antartika selama musim panas.
Penyebab Midnight Sun
Melansir dari laman Time and Date, Senin (11/4/2022), midnight sun adalah hasil dari kemiringan Bumi. Bumi berputar sekali sehari pada poros rotasinya, sebuah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Inilah sebabnya mengapa Matahari tampak terbit dan terbenam setiap hari.
Selain itu, Bumi mengorbit Matahari setahun sekali. Saat melakukannya, ia menelusuri bidang imajiner (permukaan datar, seperti piringan) di sekitar Matahari. Ini dikenal sebagai bidang ekliptika.
Namun, ekuator Bumi tidak sejajar dengan bidang ekliptika, kemiringannya sekitar 23,4 derajat yang biasa disebut kemiringan ekliptika atau kemiringan sumbu bumi.
Akibat kemiringan aksial ini, salah satu kutub Bumi biasanya miring ke arah Matahari, sedangkan kutub lainnya menjauh. Inilah yang memberi Bumi musim yang berbeda.
Matahari Terbit dan Terbenam Setahun di Kutub
Kutub Utara dan Kutub Selatan bergerak masuk dan keluar dari sinar matahari saat Bumi mengorbit Matahari. Pada titik balik matahari di bulan Juni, Kutub Utara mengarah ke Matahari.
Tidak peduli berapa banyak Bumi berputar, matahari tidak pernah tampak terbenam dan menghasilkan fenomena midnight sun.
Kutub Selatan, di sisi lain, berada dalam kegelapan selama 24 jam. Enam bulan kemudian, pada titik balik matahari di bulan Desember, ketika Bumi berada di sisi lain matahari, situasinya akan terbalik. Saat itu Kutub Utara menjauhi matahari dan matahari tidak terbit sama sekali.
Sementara itu, Kutub Selatan bermandikan sinar matahari terus menerus. Dengan kata lain, matahari terbit dan terbenam di kutub tidak disebabkan oleh rotasi Bumi, tetapi oleh orbitnya mengelilingi Matahari.
Midnight Sun Tidak Hanya Terjadi di Kutub
Pada titik balik matahari di bulan Juni, seluruh wilayah Arktik, area yang dikelilingi oleh Lingkaran Arktik, mengalami fenomena midnight sun. Wilayah yang mengalaminya termasuk bagian dari AS (Alaska), Kanada, Greenland, Islandia, Norwegia, Finlandia, Swedia, dan Rusia.
Jadi, semakin dekat suatu tempat dengan Kutub Utara, semakin lama periode midnight sun. Di kota paling utara di Alaska, Utqiaġvik, Matahari berada di atas cakrawala selama sekitar 82 hari, mulai sekitar 11 Mei hingga 1 Agustus.
Sedangkan di kota paling utara di dunia, Ny-Ålesund, di pulau Spitsbergen, Norwegia, midnight sun bisa berlangsung selama 131 hari atau lebih, dari sekitar 17 April hingga 26 Agustus.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Badai Matahari 9.200 Tahun Lalu Bikin Peneliti Khawatir