Spesifikasi Kapal Tanker Pertamina yang Dicegat Greenpeace

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
05 April 2022 13:45
Aktivis Greenpeace hadang kapal berlogo Pertamina. (Tangkapan layar situs resmi Greenpeace)
Foto: Aktivis Greenpeace hadang kapal berlogo Pertamina. (Tangkapan layar situs resmi Greenpeace)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal tanker raksasa milik Pertamina yang bernama Pertamina Prime, dikabarkan dicegat aktivis Greenpeace saat berada di lepas pantai Denmark dan menjadi berita heboh pada Minggu (3/4/2022).

Kapal tanker yang dicegat tersebut merupakan jenis Very Large Crude Carrier (VLCC). Dibangun sejak Desember 2019, Pertamina Prime merupakan kapal single screw driven single deck type crude oil tanker.

Mengutip laman resmi Pertamina, Selasa (5/4/2022), kapal tersebut memiliki kapasitas 2 juta barel, yang merupakan single screw driven single deck type crude oil tanker.

Pertamina Prime memiliki panjang keseluruhan (LOA) 330 meter dan draft 21,5 meter.

Kapal ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah menggunakan teknologi Super Stream Duct pada desain kapal sehingga membuat performa VLCC Pertamina Prima memiliki kecepatan trial sebesar 16.9 knot. Serta, efisiensi fuel oil consumption (metric Ton/day) mencapai 20-25% dibanding kapal sejenis dengan design lama.

Selain itu, kapal VLCC ini juga telah memenuhi requirement terminal modern di dunia dan regulasi internasional yaitu IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang Sulphur Oxide (SOx) dan Nitrogen Oxide (NOx).

Memiliki kapasitas daya angkut yang besar, VLCC Pertmina Prima diklaim dapat memperkuat jaminan stok dan ketahanan energi nasional yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi negara Indonesia.

Pertamina Prime diketahui baru melakukan sea trial tahun lalu, tepatnya 8 hingga 13 Maret 2021. Sea trial dilakukan di Kepulauan Goto, Prefektur Nagasaki, Jepang.

Sea trial merupakan tahap uji coba kapal guna memastikan performa kapal telah sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan oleh Japan Marine United (JMU) sebagai pembuat kapal.

Setelah melakukan tahapan uji coba selama 6 hari, akhirnya Pertamina Prime dinyatakan layak untuk dilayarkan di perairan Internasional.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular