Intip Harga Vaksin Sinovac-Pfizer di RI, Mana yang Termahal?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia berasal dari dua sumber, yakni APBN dan hibah luar negeri. Jika dirinci sejak 2020 dan 2021, total ada lebih dari 300 juta dosis vaksin Covid-19 yang diamankan pemerintah.
Kementerian Kesehatan memaparkan rincian pengadaan vaksin Covid-19 mulai 2020 hingga 2022, termasuk soal harga vaksin yang dibeli pemerintah.
"Pengadaan vaksin Covid-19 tahun 2020 dan tahun 2021 kami pisahkan dari rencana pengadaan tahun 2022," ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia, saat Rapat Panja Komisi IX DPR, Kamis (31/3/2022)
Untuk pengadaan vaksin tahun 2020, terdapat sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac bernama CoronaVac dengan harga satuan Rp 211.282, dengan realisasi 99,46%. Kemudian pada 2021, pengadaan vaksin covid-19 produksi Bio Farma jumlah dosisnya mencapai 122 juta dengan harga satuan Rp 135.439.
Adapun, untuk vaksin AstraZeneca tahap I terdapat 20 juta dosis dengan harga satuan Rp 78.331, vaksin Pfizer sebanyak 34 juta dosis dengan harga satuan Rp 97.875.
Lalu, pengadaan vaksin CoronaVac tahap I tercatat sebanyak 50 juta dosis, dengan harga satuan Rp 108.914. Lanjut ke vaksin CoronaVac tahap II sebanyak 40 juta dosis, dengan harga satuan Rp 85.506, kemudian vaksin CoronaVac tahap III sebanyak 11,6 juta dosis dengan harga satuan Rp 82.661.
Masih dari vaksin AstraZeneca, kali ini pada tahap II ada sebanyak 17,4 juta dosis dengan harga satuan Rp 73.877. Ada juga pengadaan vaksin Covovax sebanyak 9 juta dosis dengan harga satuan Rp 105.230.
"Ini semua adalah total pengadaan tahun 2020 sampai tahun 2021 dari alokasi anggaran sebanyak Rp 34.095.770.972.000. kami melakukan realisasi sebanyak Rp 33.911.687.826.132 atau 97,64 persen," ungkapnya.
Sementara untuk rencana pengadaan vaksin Covid-19 tahun 2022, di mana sebagian pengadaan adalah carry over dari pelaksanaan tahun 2020, yaitu pengadaan vaksin Pfizer bilateral sebanyak 15,3 juta dosis dengan harga satuan Rp 97.875.
"Ini anggarannya adalah Rp 1,5 triliun," kata Rizka.
Untuk AstraZeneca tahap III dengan jumlah 12,6 juta dosis, harga satuannya Rp 78.330, sedangkan pada Covid-bio, ada kelebihan produksi di 2021 sebanyak 2,8 juta dosis dengan harga satuan Rp 71.665.
Pada 2020, ada carry over dari tahun sebelumnya ,yakni Sinovac-CoronaVac dengan jumlah 20 juta dosis.
Rencana baru pengadaan untuk vaksin anak sebanyak 38,7 juta dosis dengan kebutuhan anggaran Rp 2,7 triliun, dengan harga satuan Rp 71.665.
"Vaksin Sinovac-CoronaVac karena baru vaksin ini yang disetujui untuk anak-anak," pungkasnya.
(luc/luc)