Heboh Cara Baru Induk Facebook 'Jegal' TikTok di AS

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
31 March 2022 19:14
Woman holds smartphone with Meta logo in front of a displayed Facebook's new rebrand logo Meta in this illustration picture taken October 28, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Logo Meta (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk perusahaan Facebook, Meta berusaha untuk melawan Tiktok. Caranya dengan memperkerjakan konsultan Partai Republik, Targeted Victory untuk membuat publik menentang platform video pendek dari China itu.

Taktik ini biasa dilakukan di dunia politik, telah menjadi sering dilihat pada industri teknologi. Kampanye perusahaan Targeted Victory termasuk menempatkan op-ed dan surat pada editor di outlet berita regional utama.

Dengan promosi cerita yang meragukan mengenai dugaan tren Tiktok yang sebenarnya dari Facebook, yang mendorong wartawan politik dan politisi lokal untuk membantu menjatuhkan rivalnya.

The Washington Post melaporkan dari email internal terungkap perusahaan itu menggambarkan Tiktok sebagai bahaya untuk anak-anak dan masyarakat Amerika Serikat (AS), dikutip Kamis (31/3/2022).

Targeted Victory juga "menyampaikan pesan saat Meta menjadi karung tinju saat ini, Tiktok adalah ancaman nyata terutama sebagai aplikasi milik asing nomor 1 dalam mengumpulkan data anak muda," tulis seorang direktur perusahaan dalam email pada Februari.

Selain itu keunggulan Tiktok juga didorong sebagai cara mengalihkan perhatian dari privasi dan antimonopoli Meta.

"Poin bonus jika kita bisa memasukkan ke dalam pesan yang lebih luas jika RUU/proposal sekarang tidak jadi fokus (jaksa agung negara bagian) atau anggota kongres," ujar staf Targeted Victory.

Washington Post juga mengatakan email menunjukkan sejauh mana Meta serta mitranya menggunakan taktik penelitian oposisi pada saingannya itu. Dalam laporan internal tahun lalu, peneliti Facebook mengatakan remaja menghabiskan 2-3 kali lebih banyak waktu di Tiktok daripada Instagram.

Pihak Targeted Victory menolak menjawab pertanyaan soal kampanye tersebut. Namun hanya mengatakan telah mewakili Meta dalam beberapa tahun serta menambahkan "bangga dengan pekerjaan yang telah dilakukan".

Sementara itu menurut juru bicara Meta, Andy Stone membela kampanye tersebut dan mengatakan semua platform perlu menghadapi pengawasan yang konsisten sesuai dengan peningkatan kesuksesan mereka.

"Kami percaya semua platform, termasuk Tiktok, harus menghadapi tingkat pengawasan yang konsisten dengan kesuksesan yang terus meningkat," kata Stone.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Petinggi Meta Facebook Ramai-ramai Mundur, Ada Apa Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular