Mobnas Vietnam Ekspansi ke AS, Bikin Pabrik Mobil Rp 28 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil asal Vietnam, VinFast, telah menandatangani kesepakatan awal menginvestasikan US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun untuk membangun pabrik di North Carolina, Amerika Serikat.
Pabrik tersebut dibuat untuk produksi bus listrik, kendaraan sport (SUV) dan juga baterai EV.
Unit konglomerat terbesar Vietnam Vingroup, mengatakan pihaknya berencana untuk memiliki total investasi sebesar US$ 4 miliar di kompleks pabrik pertama di AS.
Konstruksi awal akan dimulai tahun ini segera setelah perusahaan mendapatkan izin. Pembangunan pabrik ini diharapkan selesai pada Juli 2024.
Adapun kapasitas awal pabrik akan menjadi 150.000 unit per tahun.
"Dengan fasilitas manufaktur tepat di pasar AS, VinFast dapat menstabilkan harga dan mempersingkat waktu pengiriman produk, membuat EV kami lebih mudah diakses oleh pelanggan," kata Nguyen Thi Thu Thuy, wakil ketua Vingroup dan CEO VinFast Global, dikutip dari Reuters, Rabu (30/3/2022).
VinFast mengaku telah menerima pra-pemesanan secara global untuk dua SUV listrik. Kendaraan yang dipesan ditargetkan akan mulai dikirimkan pada kuartal keempat 2022.
Presiden AS Joe Biden mengatakan investasi VinFast, akan menciptakan lebih dari 7.000 pekerjaan baru.
"Ini adalah contoh terbaru dari strategi ekonomi saya," ujar Biden.
Sementara itu, perusahaan otomotif seperti GM, Ford baru-baru ini kembali berinvestasi di Amerika lagi dan menciptakan lapangan kerja.
Biden sendiri memiliki tujuan ambisius di tahun 2030 mendatang, setengah dari penjualan mobil baru sudah berupa kendaraan listrik.
Ini akan menjadi pabrik mobil pertama di Carolina Utara dan merupakan pengumuman pembangunan ekonomi terbesar dalam sejarah negara bagian itu.
VinFast mengatakan harga SUV sport VF8-nya akan mulai dijual dengan harga US$ 41 ribu atau sektiar Rp 588 juta di Amerika Serikat. Sebagai perbandingan, SUV Tesla dijual dengan harga sekitar US$ 63 ribu, jelas harga dari VinFast jauh lebih murah. VinFast menargetkan penjualan kendaraan listrik global 42.000 tahun ini.
(roy/roy)