Muncul Gejala Ini? Cek! Bisa Jadi Kena Covid-19 Varian Baru

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 March 2022 10:00
Pengunjung melakukan pemeriksaan test Covid-19 di Laboratorium Uji test Swab Covid-19 di Kawasan Cilandak, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Pemerintah telah memperbaharui kebijakan syarat untuk melakukan perjalanan lewat moda Transportasi publik. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemeriksaan test Covid-19 di Laboratorium Uji test Swab Covid-19 di Kawasan Cilandak, Jakarta, Rabu (9/3/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kembali dihadapkan dengan kemunculan varian baru yang merupakan gabungan Delta dan omicron atau Deltacron. Lalu apa saja gejalanya?

Kepada The New York Times, Dr. Etienne Simon-Loriere, ahli virologi di Institut Pasteur di Paris mengatakan tubuh akan sering mengenali varian Deltacron sebagai omicron. Ini berarti gejala yang muncul kemungkinan akan menyerupai varian tersebut.

Varian omicron sendiri memiliki gejala yang mirip seperti flu. Mulai dari pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga batuk.

Berikut 14 gejala varian omicron yang bisa menjadi gejala Deltacron, berdasarkan laporan dari Zoe Covid Symptom Study:

- Pilek

- Sakit kepala

- Kelelahan

- Bersin-bersin

- Sakit tenggorokan

- Batuk terus-menerus

- Suara serak

- Badan menggigil

- Demam

- Pusing

- Otak terasa berkabut

- Nyeri otot

- Kehilangan penciuman (anosmia)

- Sakit dada

Deltacron hadir saat omicron menjadi penyumbang utama kenaikan kasus Covid-19 hampir di seluruh bagian dunia. Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat (AS) melaporkan ada lebih 600 ribu kasus baru dalam sehari pada rata-rata tujuh hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengonfirmasi kehadiran Deltacron pada Maret 2022. Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengonfirmasi kehadiran varian hibrida atau rekombinan Delta dan omicron. Temuan tersebut berasal dari laporan para ilmuwan.

Maria mengatakan meski tingkat deteksinya masih sangat rendah, banyak negara sedang mengawasi lebih lanjut mengenai hibrida virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. "Kami belum melihat perubahan apapun dalam epidemiologi, perubahan tingkat keparahan, tetapi beberapa studi tengah dilakukan," jelasnya.

Mengutip The Guardian, Deltacron telah ditemukan di Inggris. Pekan lalu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan ada 30 kasus terdeteksi di negara itu.

USA Today dan Daily Mail dalam laporannya, mengutip WHO menyebutkan Deltacron menyebar di Perancis, Belanda, dan Demark. Kasus serupa juga terdeteksi di AS dengan dua infeksi.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peneliti UK: Tidak Perlu Khawatir Kepada 'Anak' Varian Delta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular